Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Motor Listrik Seret Imbas Lamanya Pencairan Subsidi

Kompas.com - 20/10/2023, 16:15 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) tertahan karena lamanya pencairan subsidi pada para produsen EV.

Menurut Direktur Komersial PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) Tekno Wibowo, kendala yang dihadapi Agen Pemegang Merek (APM) saat ini adalah lamanya proses verifikasi penyaluran motor listrik bersubsidi, yang bisa menghabiskan sampai 45 hingga 60 hari.

Padahal sebelumnya pemerintah menjanjikan proses pencairan subsidi hanya dengan 7 hari. Di sisi lain juga, penjualan motor listrik yang sebelumnya direncanakan mencapai 200.000 unit sepanjang tahun 2023, saat ini masih sekitar 7.219 yang terproses.

Baca juga: Penjualan Motor Listrik Subsidi Masih Jauh dari Target

Merujuk dari data di laman SISAPIRa, sampai dengan Rabu (18/10/2023) sore sebanyak 1.411 kendaraan motor listrik sudah berhasil tersalurkan. Itu artinya, pemerintah sudah mengeluarkan sekitar Rp 9,88 miliar untuk motor listrik.

Sementara, sebanyak 4.877 unit masih dalam proses pendaftaran dan 931 unit sudah masuk proses verifikasi.

Terkait penjualan motor listrik yang masih jauh dari target yang dicanangkan oleh pemerintah, dua asuransi ini juga nampaknya lebih tertarik untuk membuat produk asuransi mobil listrik dibandingkan motor listrik.

Baca juga: Syarat dan Cara Mendapatkan Subsidi Motor Listrik

Presiden Direktur Asuransi Bintang (ASBI) HSM Widodo mengatakan bahwa saat ini perusahaannya masih menunggu ekosistem pengelolaan baterai untuk EV, karena menurutnya komponen baterai rata-rata 40 persen dari harga yang diberikan.

Widodo juga mengatakan bahwa ASBI saat ini masih fokus pada produk asuransi mobil listrik dan belum memiliki rencana untuk meluncurkan asuransi motor listrik.

“Kita memang tidak konsentrasi ke motor karena memang butuh volume (populasi pertanggungan dan premi) yang cukup,” ujar Widodo pada Kontan, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: United Bike Rambah Bisnis Motor Listrik, Terapkan TKDN di Atas 40 Persen

Selain ASBI, Simas Insurtech juga memiliki rencana untuk meluncurkan produk asuransi kendaraan listrik di tahun 2024 mendatang, meskipun mereka juga hanya akan memfokuskannya pada mobil listrik.

“Patokannya tentu dengan semakin banyaknya varian mobil listrik di market dan semakin kuatnya dukungan pemerintah untuk meringankan bea masuk,” ujar Direktur Utama Asuransi Simas Insurtech Teguh Aria Djana. (Reporter: Vina Destya | Editor: Handoyo)

Baca juga: Anak Buah Luhut: Permintaan Motor Listrik Bersubsidi Rp 7 Juta Naik Dua Kali Lipat

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ini Penyebab Penjualan Motor Listrik Kurang Ngegas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com