Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Udin Suchaini
ASN di Badan Pusat Statistik

Praktisi Statistik Bidang Pembangunan Desa

Kemiskinan Sekitar Istana

Kompas.com - 10/05/2024, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEMISKINAN ada di mana-mana tak terkecuali di sekitar Istana, Ibu kota Negara. Hanya saja, kemiskinan di Jakarta sudah mendekati keraknya (Hardcore Poverty), sementara Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat ditanggulangi jauh-jauh hari sebelum resmi beroperasi.

Perpindahan ibu kota negara bakal menyisakan kemiskinan yang sulit ditangani sekaligus berpotensi mencetak kemiskinan baru akibat urbanisasi. Pergantian presiden perlu jembatan kebijakan bagaimana masalah kemiskinan langsung ditangani.

Kondisi sekitar Istana

Komitmen pemerintah terhadap upaya pengentasan kemiskinan, seharusnya tergambar pada wilayah yang paling dekat dengan penyusun kebijakan.

Jika daerah terjangkau tangan saja mengalami banyak batu sandungan, apa jadinya wilayah lain yang jauh dari pengamatan.

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang periode Maret 2014 hingga Maret 2023, kemiskinan Jakarta meningkat signifikan.

Kenaikannya mencapai 0,35 persen poin dari 4,09 persen pada 2014 menjadi 4,44 persen pada 2023, dengan jumlah penduduk miskin di Jakarta sebesar 477.8000 jiwa.

Kota Jakarta Pusat tempat berdirinya Istana Negara, justru mengalami peningkatan kemiskinan. Peningkatan angka kemiskinan Jakarta Pusat sebesar 0,56 persen poin dari 4,12 persen 2014 menjadi 4,68 persen pada 2023 atau sebesar 42.800 jiwa.

Sementara, secara umum kota administrasi di DKI Jakarta, hanya Jakarta Selatan yang mengalami penurunan.

Jakarta Selatan dengan penurunan 0,62 persen poin dari 3,72 pada 2014 persen menjadi 3,10 persen pada 2023.

Sementara itu, kenaikan tertinggi terjadi di Kabupaten Kepulauan Seribu, naik 1,57 persen poin dari 11,56 persen pada 2014 menjadi 13,13 persen pada 2023.

Jakarta Timur naik 0,77 persen poin, Jakarta Barat naik 0,37 persen poin, dan Jakarta Utara naik 0,78 persen poin.

Tak lupa, tingkat kemiskinan di sekitar Istana Bogor, meski mengalami penurunan, ternyata masih cukup tinggi.

Tingkat kemiskinan Kota Bogor turun sebesar 1,07 persen poin dari 7,74 persen pada 2014 menjadi 6,67 persen pada 2023. Sekitar Istana Bogor ini masih ada 74.900 jiwa atau hampir dua kali lipat dari Jakarta Pusat.

Selanjutnya di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, lokasi didirikannya IKN, meskipun tingkat kemiskinan lebih tinggi, namun justru telah menunjukkan penurunan.

Pada Maret 2023, kemiskinan di Kalimantan Timur lebih tinggi 1,67 persen poin jika dibandingkan dengan Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com