Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat, Rupiah Jauhi Level Rp 16.000

Kompas.com - 16/05/2024, 09:56 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (15/5/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat dalam pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, IHSG berada di zona hijau pada level 7.230,41 atau naik 50,5 poin (0,7 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.179.83.

Sebanyak 231 saham melaju di zona hijau dan 124 saham di zona merah. Sedangkan 191 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 2 miliar saham.

Baca juga: Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat dengan level support IHSG berada di 7.071, 7.000, 6.903 and 6.853, sementara level resistennya di 7.290, 7.330 dan 7.391. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish.

“IHSG telah menembus ke atas resisten minor 7.178 untuk membuka peluang melanjutkan tren naik sebelumnya menuju resisten penting 7.290,” kata Ivan.

Bursa Asia bergerak di zona hijau, dengan kenaikan Nikkei 0,58 persen (224,1 poin) ke level 38.609,8, Shanghai Komposit bertambah 0,38 persen atau 11,9 poin ke level 3.131,88, Strait Times menguat 0,54 persen (17,8 poin) ke level 3.307,31, dan Hang Seng Hong Kong bertambah 0,52 persen (98,5 poin) ke posisi 19.172,23.

Baca juga: Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.35 WIB rupiah berada pada level Rp 15.946 per dollar AS atau naik 82 poin (0,51 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.028 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, data CPI AS bulan April dirilis dan menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Data penting yang juga dirilis bersamaan yaitu data penjualan ritel AS dan indeks manufaktur area New York mencatat penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

“Hal ini memberikan sentimen positif untuk aset berisiko karena penurunan ini memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan AS. Rupiah berpotensi menguat lagi terhadap dollar AS hari ini ke bawah level Rp 16.000,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Dari dalam negeri, neraca perdagangan bulan April yang masih surplus dan pertumbuhan PDB kuartal I yang di atas 5 persen juga memberikan sentimen positif untuk rupiah. Level support rupiah pada posisi Rp 15.950 per dolla AS, dan potensi resisten di kisaran Rp 16.050 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Whats New
Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Whats New
UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

Earn Smart
Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Whats New
Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

Whats New
HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com