Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Pokok Minggu 19 Mei 2024: Cabai Rawit Merah Naik, Daging Sapi Turun

Kompas.com - 19/05/2024, 08:59 WIB
Tim Kompas.com,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daftar harga bahan pokok hari ini, Minggu 19 Mei 2024 di tingkat nasional mengalami kenaikan untuk beberapa bahan.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com dari panel harga Badan Pangan Nasional, harga cabai rawit merah per kilogram hari ini mengalami kenaikan Rp 1.960 atau 4,29 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 43.710 menjadi Rp 45.670. Kalimantan Tengah menyumbang kenaikan tertinggi, di mana harga cabai rawit merah hari ini dipatok Rp 80.620 per kilogram.

Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.770 atau 3,88 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 43.900. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga cabai rawit merah hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 3.120 atau 6,83 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 48.790.

Harga kedelai biji kering (impor) per kilogram juga mengalami kenaikan sebesar Rp 460 atau 3,67 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 12.080 menjadi Rp 12.540. Kenaikan tertinggi terjadi di Maluku, dengan banderol harga total Rp 15.000 per kilogram.

Baca juga: Angan-angan Swasembada Daging Sapi

Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 420 atau 3,35 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 12.120. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga kedelai biji kering (impor) hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 760 atau 6,06 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 13.300.

Daftar kenaikan harga pangan pokok

Berikut harga pangan yang mengalami kenaikan dalam satu hari terakhir:

  • Harga bawang putih bonggol naik menjadi Rp 42.820 per kilogram dari sebelumnya Rp 42.500.
  • Harga minyak goreng curah naik dari Rp 15.790 menjadi Rp 15.990 per liter.
  • Harga beras medium naik menjadi Rp 13.520 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.460.
  • Kenaikan harga dari Rp 30.410 menjadi Rp 30.440 per kilogram terjadi pada telur ayam ras.

Daftar penurunan harga pangan pokok

Sementara itu, bahan pangan lainnya mengalami penurunan. Harga daging sapi murni per kilogram mengalami penurunan paling tajam, yakni 3,02 persen atau turun Rp 3.970 dibanding kemarin, yakni dari Rp 135.510 menjadi Rp 131.540. Penurunan tertinggi terjadi di Kepulauan Riau, dengan banderol harga total Rp 110.000 per kilogram.

Harga hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.130 atau 3,14 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 135.670. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga daging sapi murni hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 5.040 atau 3,83 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 136.580.

Berikut harga pangan yang mengalami penurunan dalam satu hari terakhir:

  • Harga cabai merah keriting turun menjadi Rp 41.680 per kilogram dari sebelumnya Rp 45.280.
  • Harga ikan bandeng turun dari Rp 32.960 menjadi Rp 31.290 per kilogram.
  • Penurunan harga dari Rp 36.690 menjadi Rp 35.380 per kilogram terjadi pada ikan kembung.
  • Harga bawang merah turun dari Rp 47.670 menjadi Rp 46.530 per kilogram.
  • Harga ikan tongkol turun dari Rp 31.150 menjadi Rp 30.550 per kilogram.
  • Harga daging ayam ras turun menjadi Rp 37.240 per kilogram dari sebelumnya Rp 37.810.
  • Penurunan harga dari Rp 11.500 menjadi Rp 10.990 per kilogram terjadi pada garam halus beryodium.
  • Harga jagung tk peternak turun dari Rp 5.650 menjadi Rp 5.400 per kilogram.
  • Harga tepung terigu kemasan (non-curah) turun menjadi Rp 13.230 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.360.
  • Harga minyak goreng kemasan sederhana turun menjadi Rp 17.710 per liter dari sebelumnya Rp 17.830.
  • Harga beras premium turun dari Rp 15.500 menjadi Rp 15.400 per kilogram.
  • Penurunan harga dari Rp 10.380 menjadi Rp 10.290 per kilogram terjadi pada tepung terigu (curah).
  • Harga gula konsumsi turun dari Rp 18.400 menjadi Rp 18.360 per kilogram.
  • Baca juga: Daging Sapi Impor Asal Brasil Datang Terlambat, Ini Penyebabnya Menurut ID Food
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com