PRESIDEN dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sampai saat ini masih terus menggodok program makan siang gratis yang menjadi program unggulannya saat berkampanye.
Bahkan pada April 2024 lalu, Prabowo sempat meninjau penerapan program makan siang gratis untuk siswa di sekolah Beijing No.2 Middle School di Dongcheng District, Beijing, China.
Tak bisa dipungkiri bahwa konsumsi rumah tangga sampai saat ini masih menjadi penyumbang terbesar untuk pendapatan nasional Indonesia.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 yang dilakukan BPS, tercatat nilai rata-rata konsumsi pengeluaran per kapita sebulan penduduk Indonesia pada Maret 2023 sebesar Rp 1.451.870.
Artinya, secara rata-rata setiap penduduk Indonesia menghabiskan sebanyak Rp 1.451.870 dalam sebulan untuk konsumsi, baik komoditas makanan maupun bukan makanan.
Dari nilai pengeluaran konsumsi tersebut jika dipilah menurut jenis komoditas yang dikonsumsi hampir separuhnya (48,99 persennya) dihabiskan untuk konsumsi komoditas makanan.
Ini sekaligus menunjukkan bahwa konsumsi makanan menjadi faktor terpenting karena makanan adalah sumber utama guna melangsungkan kehidupan.
Jika konsumsi penduduk ini dipilah menurut daerah perkotaan dan perdesaan, maka kesenjangan konsumsi mulai terlihat.
Secara nominal penduduk di daerah perdesaan memiliki rata-rata pengeluaran komoditas makanan lebih kecil jika dibandingkan dengan penduduk perkotaan.
Tercatat sebesar Rp 630.962 per kapita sebulan di perdesaan dibandingkan dengan Rp 769.112 per kapita sebulan di perkotaan.
Meskipun secara nominal di perkotaan lebih tinggi, namun secara proporsi pengeluaran pangan di perdesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan.
Hal tersebut dapat menjadi indikasi bahwa sampai saat ini dari sisi konsumsi, tingkat kesejahteraan penduduk di daerah perdesaan cenderung lebih rendah dibandingkan perkotaan.
Tercatat proporsi pengeluaran pangan di perdesaan sebesar 56,38 persen dan sebesar 45,47 persen di perkotaan.
Selain menurut wilayah, jika konsumsi ini dilihat menurut kelompok kesejahteraan ternyata juga terdapat kesenjangan cukup besar. Nampak kelompok tertentu saja yang bisa menikmati kesejahteraan secara paripurna.
Berdasarkan tingkat pengeluaran konsumsi, secara ekonomi penduduk dapat dikelompokkan dalam lima kelompok kuintil pengeluaran.