Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Layani 10.000 Jemaah Haji RI Tahun Depan, Anak Usaha BPKH Investasi Pengelolaan Hotel di Arab Saudi

Kompas.com - 10/06/2024, 15:52 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), yakni BPKH Limited, menargetkan bisa melayani 10.000 jemaah haji Indonesia pada tahun depan. Untuk itu, investasi pada akomodasi hotel jadi prioritas.

Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono mengatakan, pihaknya menargetkan tahun depan mengelola sejumlah hotel di Arab Saudi yang minimal bisa melayani 10.000 jemaah haji Indonesia pada tahun depan.

Pengelolaan hotel ini berbeda dengan memiliki atau membangun hotel sendiri. Sebab di Ara Saudi, membangun hotel sendiri tidak dimungkinkan secara perundangan, tetapi juga biayanya sangat mahal.

Dengan demikian, model bisnis pengelolaan hotel yang diterapkan BPKH Limited yakni kontrak jangka panjang hotel selama musim haji. Artinya di hotel tersebut, selama musim haji, pengelolaan gedung dan manajemen dilakukan oleh BPKH Limited.

Baca juga: Gandeng BRI, BPKH Distribusikan Uang Saku Jemaah Haji Rp 665 Miliar

Dengan upaya membangun ekosistem haji dan umrah tersebut, kata Sidiq, BPKH Limited berharap pemerintah RI tidak hanya menjadi konsumen semata. Sebab skema kontrak tersebut dinilai secara benefitnya cukup bagus, sertanilai investasinya masih acceptable.

"Pengelolaan atas hotel saat ini menjadi prioritas utama dari BPKH Limited, bagaimana BPKH Limited ini bisa menciptakan price control," kata Sidiq melalui keterangan tertulis, Senin (10/6/2024).

"Bisa bayangkan setiap tahun kita ada kebutuhan penggunaan hotel, harga hotel kan terus naik. Kalau kita tidak memiliki investasi pada hotel, kita hanya sebagai konsumen. Dan itu sangat rentan bagi sustainabilitas keuangan haji," lanjutnya.

Mulai 2025, pengelolaan hotel di Arab Saudi oleh BPKH Limited akan dilakukan secara bertahap. Target awalnya, BPKH Limited bisa memenuhi kebutuhan 10 persen dari komponen biaya akomodasi hotel.

Baca juga: BPKH Catat Dana Kelolaan Haji Capai Rp 161,94 Triliun hingga Februari 2024

Sebagai informasi, saat ini, baru 170 hotel di Makkah yang sudah bekerja sama dengan BPKH Limited.

"Saat ini yang digunakan oleh Kemenag ada hotel dengan kapasitas 1.000 kamar tidur per hotel, berarti kita sewa 10 hotel. Tapi kalau ada hotel kapasitas 2.000 atau bahkan 5.000 berarti kita cukup dua atau tiga hotel saja," kata Sidiq.

"Kami mengharapkan tahun depan kita bisa memiliki hotel yang dikelola sendiri oleh BPKH Limited dengan kapasitas paling tidak 10 ribu jemaah haji," pungkas Sidiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Whats New
Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan 'Transfer Pricing'

Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan "Transfer Pricing"

Whats New
OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com