Badan Ketahanan Pangan Harus Mampu Redam Harga

Hal tersebut diungkapkan Amran saat melantik Kepala BKP baru yakni Agung Hendriadi yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan di Jakarta, Selasa (18/7/2017).

"Toko Tani Indonesia (TTI) harus mampu menekan dan menstabilkan harga, tapi (harga) di tingkat petani tetap. Sekarang sudah bagus, buruh tani naik," tegas Amran.

Mentan menegaskan, Indonesia sebagai negara yang memiliki luas wilayah yang besar, ketahanan pangan harus benar-benar dilihat dengan baik, agar gejolak harga pangan tidak terus berulang setiap tahunnya.

Dengan itu, pihaknya terus melakukan evaluasi secara periodik agar kinerja seluruh jajarannya bisa terpantau dengan baik apakah sesuai target atau tidak, jika tak memuaskan maka akan digeser atau diganti kepada posisi lain.

"Evaluasi enggak hanya bulanan, tapi juga harian, evaluasi pagi, sore. Mereka menjabat itu kapan saja bisa diganti. Kinerjanya terukur bukan seperti dulu kalau serapan anggaran tinggi sudah dianggap selesai. Sekarang bagaimana anggaran ini efektif efisien," tegas Mentan.

Sementara itu, Kepala BKP baru yakni Agung Hendriadi mengungkapkan, ada beberapa permintaan dari Mentan, salah satunya terkait optimalisasi TTI.

"Pertama, bagaimana memperbaiki distribusi melalui . Kemudian bagaimana perbaiki ketersediaan, artinya menumbuhkan produksi, contohnya daerah rawan pangan yang harus ditumbuhkan produksinya," papar Agung.

Menurut Agung, yang menjadi fokus utama adalah produksi, distribusi, dan juga kualitas pangan yang dihasilkan.

Seperti diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melantik dua pejabat tinggi madya Eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) yakni Kepala Badan Ketahan Pangan (BKP) dan Kepala Badan Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

Adapun yang dilantik sebagai Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan yakni mantan Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian Agung Hendriadi. Kemudian, Sekretaris BPPSDMP Momon Rusmono menjadi Kepala BPPSDMP.