Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Paparkan Peluang Investasi di Pasar Keuangan RI ke Investor Asing

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan kepada para investor asing soal peluang berinvestasi di pasar keuangan Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan dalam Indonesia Executive Forum 2019 di London, Inggris.

Forum tersebut dihadiri puluhan investor dan direktur kawakan Inggris. Wimboh memaparkan, perekonomian Indonesia tumbuh di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy), tertinggi ketiga setelah India dan China di antara negara G20.

"Membuktikan sekali lagi bahwa Indonesia memilki fundamental ekonomi makro yang solid. Indonesia pun mampu keluar dari tekanan dinamika global dari normalisasi suku bunga dan tensi perang dagang AS-China,” ujar Wimboh, sebagaimans dikutip dari siaran pers, Sabtu (20/4/2019).

Sejak awal 2019, nilai tukar rupiah mulai stabil dan kinerja IHSG terus meningkat. Hal ini bersamaan dengan masuknya modal asing seiring positifnya persepsi investor global terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Tingkat inflasi Indonesia juga stabil dan cukup rendah, di mana inflasi di bulan Maret 2019 berada di level 2,48 persen.

“Stabilitas dan kinerja sektor jasa keuangan terjaga dengan baik, dengan didukung tingkat permodalan dan likuiditas yang memadai,” kata Wimboh.

Intermediasi perbankan tumbuh mencapai 12,13 persen (yoy) di bulan Februari 2019, dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang rendah di 2,59 persen. Intermediasi yang tumbuh positif ini didukung tingkat permodalan yang tinggi dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio di angka 23,86 persen.

Pertumbuhan kredit perbankan ini diproyeksikan akan tumbuh 13 + 1 persen di tahun 2019.

Sementara itu, peningkatan kinerja pasar modal Indonesia diproyeksikan akan mencapai 75-100 emiten dengan potensi penawaran umum berkisar Rp 200 triliun hingga Rp 250 triliun. Selain itu, peningkatan aset usaha perasuransian diperkirakan akan tumbuh positif.

Wimboh menambahkan, pesatnya perkembangan teknologi keuangan (fintech) di Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri bagi investor global.

"Baik melalui digitalisasi produk dan layanan keuangan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan, yang memberikan nilai tambah dari sisi efisiensi, kemudahan, dan jangkauan nasabah yang lebih luas," Ujar Wimboh.

Indonesia saat ini sudah memiliki paling tidak satu decacorn dan 3 unicorn startup fintech yang menarik banyak investor global.

Dengan potensi ekonomi dan pasar keuangan Indonesia yang begitu besar, OJK mengundang investor asing untuk berperan aktif di beberapa inisiatif OJK dalam membangun pasar modal Indonesia. Adapun langkah yang dilakukan untuk mewujudkannya sebagai berikut.

  1. Pendalaman pasar modal dengan mendorong penerbitan instrumen pasar modal yang memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, seperti Green Bonds/Green Sukuk, dengan potensi penerbitan hampir mencapai 4 miliar dollar AS.
  2. Memfasilitasi pembiayaan 31 proyek pembangunan infrastruktur, dengan pembiayaan skema blended finance dengan total nilai hampir 2,5 miliar dollar AS.
  3. Merealisasikan potensi penerbitan muncipal bonds/obligasi daerah dengan nilai mencapai 8,7 miliar dollar AS di kurang lebih 10 provinsi di Indonesia. 

https://money.kompas.com/read/2019/04/20/194144626/ojk-paparkan-peluang-investasi-di-pasar-keuangan-ri-ke-investor-asing

Terkini Lainnya

Melonjak Rp 14.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Selasa 4 Juni 2024

Melonjak Rp 14.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Selasa 4 Juni 2024

Spend Smart
Investor Ritel Tolak Papan Pemantauan Khusus FCA, Ini Respons BEI

Investor Ritel Tolak Papan Pemantauan Khusus FCA, Ini Respons BEI

Whats New
Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi 'Rice Cooker' Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi "Rice Cooker" Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Whats New
Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji Ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji Ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Whats New
Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Whats New
Ada 'Jamu Manis', BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Whats New
Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Whats New
Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Spend Smart
Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke