Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Logam dalam Keseharian Kita

KOMPAS.com — Kehadiran ponsel begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya berkutat sebatas alat komunikasi, fungsinya meluas menjadi alat penunjang produktivitas sekaligus sarana hiburan. Bahkan, ada pula yang menjadikannya sebagai media mencari nafkah.

Saking pentingnya, momen ketinggalan ponsel bisa jadi masalah besar bagi siapa saja yang mengalaminya. Komunikasi terhambat, produktivitas terganggu, sampai-sampai hidup seolah “mati gaya”.

Pernah mengalami hal tersebut?

Di balik itu, kita lupa bahwa hadirnya ponsel dalam kehidupan sehari-hari ternyata sama halnya dengan peran logam mineral selama ini. Mereka sama-sama penting.

Coba lihat isi ponsel Anda. Lihatlah, temukan beraneka komponen logam di dalamnya.

Tanpa logam-logam tersebut, ponsel yang selama ini Anda genggam tidak akan berfungsi sedemikian rupa seperti saat ini.

Akan tetapi, ponsel hanya satu dari sekian banyak contoh pemanfaatan hasil tambang logam mineral dalam kehidupan.

Bila diperhatikan lagi, mulai dari saklar listrik, kendaraan, hingga konstruksi gedung bertingkat yang menjadi pemandangan Anda sehari-hari di kota pun tak luput dari penggunaan logam mineral.

Jadi, sadar atau tidak, hampir seluruh benda dalam kehidupan kita, mulai dari membuka mata sampai menutupnya kembali, tak lepas dari hasil tambang logam mineral.

Selain memberikan beragam kemudahan bagi kehidupan sehari-hari, peran logam mineral juga berkontribusi bagi keberlangsungan negara Indonesia.

Melansir Kontan, Sabtu (19/1/2019), Ketua Indonesia Mining Association (IMA) Ido Hutabarat mengatakan, berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) atas sektor mineral dan batubara pada Desember 2018 telah mencapai Rp 46,6 triliun.

Dari sekian banyak jenis mineral, tembaga dan emas adalah yang paling banyak digunakan.

Dikutip dari Sahabat Tambang, Rabu (19/10/2016), penggunaan tembaga dalam kehidupan sehari-hari sudah dimulai sejak 10.000 tahun lalu. Bahkan, dikatakan logam yang digunakan itu termasuk salah satu jenis logam tertua di dunia.

Karakteristiknya yang dapat berfungsi menghantarkan listrik dengan baik dan cocok dijadikan sebagai bahan campuran logam lainnya membuat tembaga banyak digunakan.

Penggunaan tembaga semakin berkembang ketika memasuki tahun 3.000 sebelum Masehi (SM) yang mana saat itu sering dijadikan sebagai bahan campuran perunggu.

Kini, pemanfaatannya semakin meluas. Oleh karena itu, dapat pula ditemukan mulai dari alat elektronik, pembangkit listrik dan transmisi, otomotif, hingga alat-alat antimikroba.

Sementara itu, emas, yang paling sering dikaitkan dengan perhiasan, juga kerap digunakan lantaran memiliki fleksibilitas atau mudah dibentuk.

Dikutip dari Minerals Make Life (19/2/2014), emas merupakan sumber daya alam vital, terlebih untuk teknologi satelit global positioning system (GPS). Tanpa logam ini, teknologi tersebut tidak dapat menavigasi dengan cepat.

Tak hanya itu, pesawat luar angkasa dan baju para astronot sekalipun menggunakan emas agar dapat terlindungi dari radiasi berbahaya.

Beberapa contoh di atas hanyalah sedikit dari sekian banyaknya manfaat tembaga dan emas bagi kehidupan.

Ingin tahu secara lengkap kontribusi lain dari kedua logam tersebut?

Cari tahu jawabannya melalui Visual Interaktif Premium Kompas.com, “Kita, Tembaga, dan Emas”.

https://money.kompas.com/read/2019/08/01/084953726/logam-dalam-keseharian-kita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke