Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Perang Dagang, Belanja Online di China Terus Tumbuh

NEW YORK, KOMPAS.com - Meski ada kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi akibat perang dagang, konsumen China terlihat masih membelanjakan uangnya.

Alibaba, raksasa ritel online terbesar di China, melaporkan lonjakan lebih dari 40 persen dalam penjualan di kuartal II 2019. Hasil ini lebih baik dari yang diperkirakan analis soal kemampuan belanja masyarakat China.

Adapun lonjakan itu juga terlihat pada lonjakan pengguna seluler dan penjualan di platform Tmall dan Taobao.

"Kami senang melihat pertumbuhan pengguna yang berkelanjutan dan pertumbuhan pengeluaran konsumen yang masih positif," kata Direktur Keuangan Alibaba Maggie Wu dikutip dari CNN, Jumat (16/8/2019).

Terlebih, penjualan di unit komputasi awan (cloud computing) Alibaba, yang bersaing dengan Amazon (AMZN) dan Microsoft (MSFT), melonjak 66 persen dari tahun lalu. Divisi Alibaba ini membantu perusahaan di seluruh dunia meng-host situs mereka sendiri.

Melihat pertumbuhan yang masih positif, CEO Alibaba Group Daniel Zhang memprediksi pertumbuhan akan meningkat di bulan-bulan berikutnya.

"Dengan arus kas yang kuat dari bisnis inti kami, kami akan terus berinvestasi dalam teknologi dan membawa transformasi digital ke jutaan bisnis secara global," kata Daniel Zhang.

Selaras dengan Alibaba, perusahaan ritel raksasa asal Amerika, Walmart, juga menorehkan hasil yang baik di tengah perang dagang dan pembicaraan soal resesi AS.

Awal minggu ini, Walmart (WMT) yang memiliki saham di saingan Alibaba JD.com, mencatat pertumbuhan penjualan yang solid.


https://money.kompas.com/read/2019/08/16/102300326/ada-perang-dagang-belanja-online-di-china-terus-tumbuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke