Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bendungan Kering di Bogor dan Ingatan Janji Pilpres Jokowi di 2014

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin masih mengingat janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Pilpres 2014 silam. Kata-kata yang diucapkan Jokowi itu bahkan kembali populer di lini masa media sosial saat banjir besar menerjang DKI Jakarta pada 1 Januari 2020 lalu.

Menurut Jokowi, yang saat itu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, mengatakan permasalahan kemacetan dan banjir di Jakarta akan mudah teratasi jika dia menjadi presiden.

Seorang presiden, kata Jokowi, akan mudah mengatur dan memerintahkan kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk bekerja sama.

Jokowi menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan bisa menanggulangi kemacetan dan banjir tanpa bantuan daerah lain karena salah satu sumber penyebab terjadinya dua masalah klasik Jakarta tersebut juga berasal dari daerah-daerah penyangganya.

"Seharusnya lebih mudah (mengatasi kemacetan) karena kebijakan transportasi itu harusnya tidak hanya Jakarta, tapi juga Jabodetabek. Itu seperti halnya dengan masalah banjir," papar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014) silam.

"Banjir tidak hanya masalah Jakarta karena 90 persen air yang menggenangi Jakarta itu justru berasal dari atas (Bogor). Semua pengelolaan 13 sungai besar yang ada di Jakarta juga semuanya kewenangan pemerintah pusat," katanya lagi.

Salah satu janji kampanye untuk menanggulangi banjir Jakarta ditunaikan Jokowi lewat pembangunan dua bendungan kering di Kabupaten Bogor. Keduanya yakni Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.

Catatan Kementerian PUPR, perkembangan fisik per awal Januari 2020, Bendungan Ciawi telah mencapai progres penyelesaian 45 persen, sementara progres pembangunan Bendungan Sukamahi mendekati 40 persen.

Pembangunan kedua bendungan tersebut merupakan upaya Pemerintah di hulu Sungai Ciliwung untuk mengurangi kerentanan kawasan strategis nasional (KSN) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dari bencana banjir.

Dua bendungan kering yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane juga merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta.

Dengan dibangunnya kedua waduk tersebut turut berkontribusi mengurangi debit banjir di hulu Ciliwung sekitar 30 persen.

Kedua bendungan tersebut didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.

Selain dua bendungan, masih lewat BBWS Ciliwung Cisadane Kementerian PUPR, pemerintah juga melakukan normalisasi di bantaran sungai Ciliwung, meski belakangan beberapa waktu belakangan sempat mandek lantaran pembebasan lahan.

Normalisasi Ciliwung bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar sungai menjadi 35-50 meter. Dengan demikian, kapasitas sungai Ciliwung untuk menampung air dapat ditingkatkan dari 200 meter kubik per detik menjadi 570 meter kubik per detik.

Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun sodetan Ciliwung yang bertujuan membuang kelebihan air dari Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT).

Meski kemudian proyek ini juga sementara terhenti lantaran masalah pembebasan lahan, khususnya di kawasan Bidara China, Jakarta Timur.

(Sumber: KOMPAS.com/Alsadad Rudi | Editor: Kristyarini)

https://money.kompas.com/read/2020/01/18/150151526/bendungan-kering-di-bogor-dan-ingatan-janji-pilpres-jokowi-di-2014

Terkini Lainnya

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27, 5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27, 5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Whats New
Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Whats New
Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti 'Fit and Proper Test' di DPR

Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti "Fit and Proper Test" di DPR

Whats New
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Whats New
Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Whats New
26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

Whats New
Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Whats New
Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Whats New
Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Whats New
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke