Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Curhat Reza Rahadian soal Hak-hak Pekerja Film yang Tak Terpenuhi

Hal tersebut disampaikan Reza saat berkesempatan mengikuti acara peresmian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Perfilman di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Salah satu yang disoroti pemeran tokoh BJ Habibie di film Habibie & Ainun ini, adalah perlindungan bagi para pekerja jika terjadi kecelakaan di lokasi syuting, atau bahkan ketika jatuh sakit.

Reza bilang, kebutuhan biaya perawatan sering kali berasal dari inisiatif para kru dan pemain film lainnya untuk memberikan sumbangan.

"Ada situasi yang menurut saya lucu berkaitan dengan kondisi lapangan di lokasi syuting. Satu hal yang selalu meresahkan bagi saya. Jika ada kru yang sakit, itu biasanya seluruh kru film akan bawa kardus buat sumbangan. Kalau ada sakit atau kenapa-kenapa itu pada urunan, enggak ada jaminan konkret perlindungan," ungkapnya.

Rawan Kecelakaan

Ia mengatakan, di lokasi syuting sangat banyak kemungkinan potensi terjadinya kecelakaan kerja atau kelelahan akibat bekerja, mengingat jam kerja mencapai 16-18 jam. Sehingga seringkali pemain atau kru jatuh sakit dan butuh perawatan.


"Ada kru yang kemudian tersetrum di lokasi, itu bukan satu dua kali terjadi, dan enggak ada perlindungannya. Nanti adanya urunan antara pemain dan kru. Apakah kemudian perusahaan sepenuhnya akan tanggung itu? Belum tentu," jelasnya.

Menurutnya, tak semua kru memiliki kekuatan tawar-menawar pada perusahaan untuk memiliki jaminan kesehatan. Setidaknya, setengah dari biaya pengobatan ditanggung perusahaan bila terjadi kecelakaan di lokasi syuting atau jatuh sakit.

"Enggak semua kru bisa bargaining power untuk negosiasi dengan produser, terutama yang dari major company," kata pria berusia 33 tahun tersebut.

Reza yang berkecimpung di dunia perfilman sejak tahun 2004 menceritakan, berdasarkan pengalaman dirinya, biaya yang dikenakan production house (PH) untuk menjamin keselamatan para pekerja film sangatlah minim. Hanya sedikit yang memberikan jaminan asuransi bagi para pemain dan kru film saat menggarap suatu proyek.

"Pemain di kontrak dan dia sakit di lokasi syuting atau terjadi sesuatu, kalau sekarang saya bisa gebrak meja produser bilang 'yah lu tanggung nih biaya gue sakit'. Tapi dulu itu angkanya Rp50.000. Jadi kalau dia sakit yah produser akan bayar segitu, dengan ekspetasi bahwa 'kamu kan harus punya asuransi (sendiri) dong'," kisahnya.

Reza mengatakan, kondisi minimnya tanggung jawab perusahaan pada pemain film tersebut, sangat umum terjadi pada para pemain yang baru memulai karir di industri perfilman.

"Apalagi pemain-pemain yang sekarang baru memulai kariernya sebagai seorang aktor, perlindungan itu rasanya hampir nihil," tegasnya.

Itu baru soal proyek film, belum lagi realitas di lokasi syuting sinetron kejar tayang atau striping. Jam kerjanya jauh melebihi syuting sebuah film, membuat kru dan pemain harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk bisa merampungkan sebuah episode yang siap tayang.

Beda dari Thailand dan Jerman

Realitas jam kerja yang seperti tak kenal batas ini, sangat jauh bila dibandingkan degan sistem kerja syuting di Thailand dan Jerman. Reza menceritakan pengalamannya syuting di kedua negara tersebut, maksimal jam kerja adalah 12 jam, selebihnya kru dan pemain memiliki hak untuk pulang beristirahat.

"Mereka enggak akan dituntut, enggak akan dapat sanksi hukum karena negaranya mengatur untuk bisa kerja seperti itu," tukasnya.

Reza mengaku, sudah mencicipi asam manis industri kreatif mulai dari fase film televisi atau FTV, sinteron dan striping, hingga film layar lebar. Oleh sebab itu, ia sangat paham realitas di lapangan yang seringkali merugikan para pekerja.

Ia menekankan, peran negara sangat penting dalam hal ini, untuk masuk membangun regulasi yang bisa menciptakan kesehatan di industri perfilman. Perlu adanya sebuah aturan yang benar-benar bisa ditaati oleh para PH dan stasiun televisi berkaitan dengan jaminan perlindungan dan jam kerja para kru atau pemain.

"Kalau bicara hak pekerja film, ada banyak lagi hak yang belum dipikirkan secara konkret, dan belum ada dalam sebuah kontrak kerja, baik bagi pemain maupun kru. Itu sesuatu yang cukup penting untuk diperhatikan," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2020/07/07/190702826/curhat-reza-rahadian-soal-hak-hak-pekerja-film-yang-tak-terpenuhi

Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Whats New
Pemerintah 'Pelototi' Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Pemerintah "Pelototi" Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Whats New
Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Whats New
Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Whats New
Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Whats New
Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Whats New
Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Penting buat Perbaikan SDM

Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Penting buat Perbaikan SDM

Whats New
Google PHK 100 Karyawan di Unit Cloud

Google PHK 100 Karyawan di Unit Cloud

Whats New
Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Selesai Dibangun, Kereta Otonom IKN Siap Diuji Coba Agustus

Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Selesai Dibangun, Kereta Otonom IKN Siap Diuji Coba Agustus

Whats New
Pertamina Pastikan Kesiapan Pasok Energi Hijau di IKN

Pertamina Pastikan Kesiapan Pasok Energi Hijau di IKN

Whats New
Relaksasi Kebijakan Ekspor Pertambangan, Beberapa Konsentrat Kini Bisa Diekspor

Relaksasi Kebijakan Ekspor Pertambangan, Beberapa Konsentrat Kini Bisa Diekspor

Whats New
Kekhawatiran Finansial Terbesar adalah Tak Punya Uang Saat Pensiun

Kekhawatiran Finansial Terbesar adalah Tak Punya Uang Saat Pensiun

Earn Smart
Stafsus Sri Mulyani Pastikan Gaji Mantan Kepala Otorita IKN Sudah Dilunasi

Stafsus Sri Mulyani Pastikan Gaji Mantan Kepala Otorita IKN Sudah Dilunasi

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Juni 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Juni 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke