Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dollar AS Loyo, Harga Emas Kembali Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Para investor yang mencari perlindungan dari kemungkinan terpukulnya ekonomi global yang sedang dilanda pandemi dari peningkatan pertikaian AS-China. Ketegangan dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu yang menghantam dollar AS ke level terendah dalam dua tahun.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, berhasil menembus level psikologis 1.900 dollar AS, melonjak 33,5 dollar AS atau 1,77 persen, ditutup pada 1.931 dollar AS per ounce. Posisi ini merupakan level tertinggi sepanjang masa.

"Dollar AS kehilangan daya tarik safe-haven dan Anda akan terus melihat lonjakan emas karena dollar jatuh," kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya.

"Semuanya mengklik untuk emas. Ada prospek tinggi bahwa Federal Reserve akan meningkatkan upaya mereka untuk memperbaiki ekonomi dan ketidakpastian virus akan berarti bahwa perdagangan stimulus akan tetap ada," tambah dia.

Indeks dollar mencapai level terendah dua tahun karena ketegangan AS dan China serta kekhawatiran tentang ekonomi AS ketika infeksi Covid-19 tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan di ekonomi terbesar dunia itu.

Indeks dollar AS, yang mengukur greenback (sebutan bagi dollar AS) terhadap enam mata utama lainnya, merosot 0,72 persen menjadi 93,68. Indeks sebelumnya jatuh ke 93,47, terendah sejak Juni 2018.

Emas telah melambung 28 persen sepanjang tahun ini, menandai pergeseran dari sebelum pandemi, ketika emas harus bersaing dengan safe havens lain seperti dollar AS, terutama di tengah-tengah ketegangan China-AS, yang membatasi aliran masuk ke dalam emas.

China pada Senin mengambil alih tempat konsulat AS di kota barat daya Chengdu sebagai pembalasan atas pengusiran Beijing pekan lalu dari konsulatnya di Houston, Texas.

Sementara Senat Republik AS diperkirakan akan meluncurkan paket bantuan virus Corona senilai 1 triliun dollar AS. Investor juga akan memperhatikan pertemuan The Fed AS mulai Selasa ini.  Bank sentral AS tersebut diperkirakan akan mengeluarkan perubahan kebijakan akomodatif lainnya.


Emas yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, dengan para analis juga menunjuk aliran besar-besaran ke dalam dana-dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis emas sebagai pendorong di balik reli.

"Penyembuhan untuk Covid-19 memiliki potensi untuk menghidupkan kembali sentimen risiko global dan meningkatkan kepercayaan investor," kata Analis FXTM Lukman Otunuga.

"Gelombang pasang optimisme dari perkembangan positif dapat mengirim para pemain pasar berlari menuju aset-aset berisiko dengan mengorbankan safe-havens," lanjut dia.

Adapun harga logam mulia lainnya, seperti perak untuk pengiriman September naik 1,65 dollar atau 7,23 persen, menjadi 24,50 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 10,60 dollar AS atau 1,11 persen, ditutup pada 966,6 dollar AS per ounce.

https://money.kompas.com/read/2020/07/28/083100826/dollar-as-loyo-harga-emas-kembali-sentuh-rekor-tertinggi-sepanjang-masa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke