Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masalah Likuiditas Jadi Pemicu "Rush" di Berbagai Koperasi

Dia bilang koperasi yang anggotanya bergerak di bidang UMKM juga terpukul sebagai konsekuensi pembatasan aktivitas masyarakat yang mengakibatkan penurunan omzet.

"Pelaku UMKM tidak dapat mengembalikan pinjaman kepada Koperasi, dan terjadilah risiko debitur default (gagal bayar),” ujarnya mengutip siaran resminya, Rabu (30/9/2020).

Menurut Teten, likuiditas koperasi juga terganggu lantaran adanya peningkatan penarikan dana anggota yang cukup signifikan, tanpa diimbangi dengan pemasukan dari pembayaran pinjaman anggota.

Hal ini berdampak besar pada ketidakpercayaan anggota terhadap Koperasi, yang pada akhirnya terjadi rush dan permasalahan hukum.

“Oleh karenanya, untuk mengatasi permasalahan yang ada saat ini, kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui program PEN di antaranya subsidi bunga, penempatan dana pemerintah, restrukturisasi kredit, penjaminan kredit modal kerja baru, pembiayaan investasi kepada koperasi melalui LPDB, diperlukan,” ucapnya.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, diketahui bahwa koperasi mengalami berbagai permasalahan utama. Ada sebanyak 46 persen yang mengaku kesulitan dalam permodalan, 36 persen yang berdampak pada penjualan, 7 persen yang mengaku bermasalah pada produksi dan distribusi dan 4 persen yang mengaku kesulitan mendapat bahan baku.

Atas dasar itu, kata dia, dibutuhkan pinjaman modal kerja, relaksasi kredit, kelancaran distribusi, dan kepastian permintaan.

https://money.kompas.com/read/2020/09/30/120500026/masalah-likuiditas-jadi-pemicu-rush-di-berbagai-koperasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke