Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masuki Musim Tanam, Wamentan Jamin Stok Pupuk Subsidi Cukup

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, stok pupuk subsidi sangat cukup sebab Pupuk Indonesia telah menyediakan 1,9 juta ton untuk musim tanam kedua.

Ia berharap stok tersebut dapat terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan petani. Namun, Harvick menekankan, agar jangan sampai pupuk jadi overstock karena akan menimbulkan masalah.

“Saya mengecek stok pupuk kita dan alhamdulillah stok pupuk cukup,” ujar Harvick saat mengunjungi PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) seperti dikutip dalam keterangan resminya, Jumat (26/3/2021).

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto menambahkan, stok pupuk subsidi yang saat ini disiapkan sebanyak 1,9 juta ton, telah lebih banyak tiga kali lipat dari ketentuan stok minimum pemerintah.

Adapun stok pupuk subsidi secara rinci mencakup pupuk Urea 1,1 juta ton, NPK Phonska 367.000 ton, SP-36 156.000 ton, ZA 185.000 ton, dan Petroganik 135.000 ton.

Khusus untuk wilayah Jawa Barat, yang merupakan sentra produksi beras, pupuk subsidi yang disediakan mencapai 153.000 ton. Terdiri dari Urea 92.400 ton, NPK Phonska 29.400 ton, SP-36 15.100 ton, ZA 8.600 ton, dan Petroganik 7.800 ton.

Sementara untuk fasilitas distribusi, Pupuk Indonesia saat ini memiliki 9 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 truk, 595 gudang berkapasitas 3,1 juta ton, dan 1.200 jaringan distributor dengan 29.000 kios resmi.

"Semua fasilitas dan jaringan distribusi Pupuk Indonesia Grup, kami pastikan berjalan optimal untuk menyambut musim tanam kedua ini," ujar Nugroho.

Ia menambahkan, sebagai produsen Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pada tahun 2021 alokasi pupuk subsidi dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 Tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.

Di samping tetap menyalurkan pupuk subsidi, perusahaan juga menyediakan stok pupuk non-subsidi yang saat ini sebanyak 754.000 ton.

“Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan petani yang belum ter-cover dalam skema pupuk subsidi,” katanya.

Program Agro-Solution

Adapun dalam kunjungan itu, Harvick berkesempatan pula meninjau kegiatan tanam perdana program Agro-Solution yang dicanangkan Pupuk Indonesia Grup di Kecamatan Tempuran, Karawang.

Program yang sudah berjalan sejak tahun lalu itu, bertujuan meningkatkan produktivitas melalui penyediaan input pertanian non-subsidi (pupuk, benih, dan pestisida), akses permodalan, kepastian pengambilan hasil panen (off take), hingga asuransi pertanian.

Seperti yang dilakukan oleh Pupuk Kujang Cikampek, anggota holding Pupuk Indonesia, yang melakukan uji coba program Agro-Solution di lahan seluas 210 hektar di Kecamatan Tempuran. Program ini melibatkan bank, pemebli gabah, asuransi pertanian, serta pendampingan budidaya dan teknolgi pertanian.

“Pola ini sedang dikembangkan dengan melibatkan banyak pihak. Pada tahun ini kami menargetkan program Agro Solution di lahan pertanian total seluas 50.000 hektar,” kata Nugroho.

Ia bilang, berdasarkan hasil uji coba pada tanaman padi di Jember, Banyuwangi, Bima, Dompu, Ponorogo, Magetan, dan Madiun, petani binaan program Agro Solution mampu meningkatkan produktivitas sekitar 55 persen.

Sebelumnya rata-rata panen sebesar 6,28 ton per hektar kini menjadi sebanyak 9,73 ton per hektar.

Dengan demikian, lanjut Nugroho, walaupun ada tambahan sedikit biaya karena menggunakan pupuk non-subsidi, tapi hasil produktivitas yang didapat juga cukup signifikan.

Sehingga tambahan biaya operasional input pertanian dapat tertutupi dengan tambahan pendapatan dari peningkatan hasil panen.

“Lewat program ini kami ingin mendukung program ketahanan pangan nasional, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, sekaligus mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi,” tutup Nugroho.

https://money.kompas.com/read/2021/03/26/151100926/masuki-musim-tanam-wamentan-jamin-stok-pupuk-subsidi-cukup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke