Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditinjau Luhut, Apa Kabar Bandara Kediri yang Dibangun Gudang Garam?

Proyek Bandara Kediri yang dibangun PT Gudang Garam ini merupakan proyek prioritas pemerintah.

Berdasarkan penjelasan dari PT Gudang Garam sebagai investor pada pembangunan Bandara Kediri, proses pembangunan di bandara saat ini sudah memasuki tahap penyiapan lahan.

Luhut pun buka suara mengenai hal ini, setelah mendapatkan pemaparan dari sejumlah pihak terkait.

“Saya lihat pembangunan Bandara Kediri sudah mengalami banyak kemajuan. Bupati Kediri sudah melaporkan progress pembangunan, jalan sudah dibuat, sebagian lahan juga telah dibuka,” kata Luhut, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (27/4/2021).

Dalam tinjauannya kali ini, Luhut memang didampingi oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Direksi PT Gudang Garam Istata Aswin Sidarta beserta perwakilan dari PT Surya Dhoho Investama (SDHI).

Bandara Kediri memiliki luas 317 hektar, dan melintasi beberapa desa di sekitarnya. Bandara ini akan menjadi harapan besar bagi wilayah Kediri dan sekitarnya sebagai gerbang alternatif untuk masuk ke Jawa Timur. Mobilitas warga di desa sekitar bandara juga diharapkan meningkat.

“Bandara ini direncanakan menjadi bandara internasional, sehingga pusat untuk haji dan umrah dapat dibagi ke dua bandara, tidak hanya bandara di Surabaya,” jelas Luhut terkait rencana ke depan.

Ia juga menambahkan bandara ini juga menjadi cara untuk meningkatkan komunikasi bagi wilayah selatan di Jawa Timur.

“Saya harap proyek ini dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kehidupan masyarakat, dan selesai tepat waktu pada pertengahan tahun 2023,” tandas Luhut.

Sebelumnya, sejak awal pembangunan Bandara Kediri, Luhut sudah aktif mengawal perjalanan proyek tersebut. Bahkan Luhut sendiri yang meresmikan secara virtual Pencanangan Pembangunan Bandar Udara Internasional Kediri di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sekitar setahun lalu.

Pembangunan Bandara Baru Kediri ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

“Dua tahun yang lalu proyek ini direncanakan dan berjalan cukup panjang, ini adalah hal yang bersejarah untuk Indonesia, untuk pertama kalinya pembangunan bandara yang disponsori oleh swasta," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (15/4/2020) silam.

Skema KPBU Unsolicited sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 58 Tahun 2018. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk untuk proyek bandara telah dilakukan pada 10 Maret 2020 lalu, dengan bentuk kerja sama Build Operate Transfer (BOT) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi.

Bandara Internasional Kediri ditargetkan mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun di awal pengoperasiannya. Kemudian akan terus meningkat hingga 10 juta orang per tahun di tahap ultimate.

Bandara tersebut juga akan dilengkapi landas pacu sepanjang 3.300 meter, sehingga dapat melayani pesawat badan lebar kelas 4E untuk rute penerbangan domestik dan internasional.

“Dengan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Timur kurang lebih 40 juta orang, Bandara Baru Kediri ini sangat berpengaruh sekali, terlebih lagi bandara ini akan berstatus internasional juga, akan dapat membantu koordinir haji untuk daerah Selatan Jawa Timur. Menurut saya Bandara Baru Kediri ini sangat paten, dari desainnya first class,” ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2021/04/27/060946326/ditinjau-luhut-apa-kabar-bandara-kediri-yang-dibangun-gudang-garam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke