Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dilema Kereta Cepat: Sampai Bandung 46 Menit, Tapi Cuma di Pinggiran

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung menuai hujan kritik. Ini karena pemerintah menginzinkan proyek kerja sama dengan China ini didanai APBN.

Diketahui, sejumlah BUMN yang terlibat dalam proyek tersebut kondisi keuangannya tengah terpuruk dan dililit utang. Sehingga pemerintah dirasa perlu menyelamatkan proyek ini dengan uang APBN. 

Wacana penggunaan uang rakyat untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung dianggap kurang relevan. Karena dengan harga tiketnya, kereta ini dianggap hanya bisa diakses oleh segelintir kalangan. 

Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, menilai proyek ini terbilang nanggung lantaran trase yang dilewatinya tak sampai ke Kota Bandung. Sehingga penumpang masih harus berganti moda transportasi untuk menuju ke tengah kota. 

Stasiun pemberhentian terakhir kereta cepat berada di Tegalluar yang berada di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Belakangan, stasiunnya bertambah, yakni di Padalarang yang masuk Kabupaten Bandung Barat.

Memang, waktu tempuh Jakarta-Bandung dipersingkat hanya 46 menit. Namun letak stasiun akhir yang berada di pinggiran, kata Djoko, malah nantinya akan merepotkan penumpang yang akan melanjutkan perjalanan ke Kota Bandung.

"Kereta Cepat Jakarta-Bandung proyek yang nanggung, karena apa? Stasiun terakhirnya ada di pinggiran keramaian di Tegalluar, bukan di Kota Bandung," ujar Djoko seperti dikutip pada Senin (11/10/2021). 

Apalagi, hingga saat ini, belum ada transportasi publik yang cepat dan memadai bagi penumpang untuk melanjutkan perjalanan ke tengah kota usai keluar dari stasiun kereta cepat di Tegalluar. 

Macet-macetan ke Kota Bandung

Pembangunan transportasi publik di Bandung sampai sejauh ini juga masih dalam tahap perencanaan dan studi. 

"Bandung sendiri sampai sekarang belum kelihatan fisiknya untuk transportasi publik, terutama akses ke stasiun kereta cepat. Sampai sekarang belum terlihat transportasi publik atasi macet di Bandung," ucap Djoko.

"Masih rencana yang ngawang-ngawang, awalnya mau kereta yang menggantung, lalu ada kereta kapsul, LRT, belum ada kelihatan fisiknya dibangun," tambahnya.

Lanjut Djoko, kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung yang digadang-gadang hanya butuh waktu 36 menit, akan percuma jika akses ke tengah kota masih macet.

"Ibaratnya lucu, dia kereta cepat sekitar 30 menit dari Jakarta ke Bandung, tapi cuma sampai Tegalluar. Keluar dari Stasiun Tegalluar terus mau ngapain kalau ujungnya tengah Kota (Bandung) macet-macetan berjam-jam," ujarnya.

Kondisi ini tentu berbeda dengan ketika masyarakat menggunakan kereta reguler Argo Parahyangan. Meski waktu tempuhnya sekitar 3 jam, namun penumpang bisa turun di jantung Kota Bandung, harga tiketnya pun jauh lebih murah ketimbang kereta cepat.

"Artinya jika membangun, ya jangan separuh. Ketika ada kereta cepat, bagaimana dengan transportasi publik di Bandung. Ini saja belum terkoneksi (antar moda)," ungkap Djoko.

Hal yang sama hampir serupa juga terjadi di Jakarta. Keuntungan kereta Argo Parahyangan stasiunnya berada di Gambir yang berada di jantung keramaian dengan akses trasportasi publik yang sudah tertata. 

Bandingkan apabila menggunakan kereta cepat, stasiun keberangkatan dari Jakarta berada di Halim Perdanakusuma. 

Dikutip dari laman resmi KCIC, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan generasi terbaru CR400AF. Kereta ini memiliki panjang trase 142,3 km yang terbentang dari Jakarta hingga Bandung.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki empat stasiun pemberhentian Halim, Karawang, Walini, Tegalluar dengan satu depo yang berlokasi di Tegalluar, plus Padalarang. 

Dari total panjang trase kereta cepat, lebih dari 80 km di antaranya memiliki struktur elevated sedangkan sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade.

Beberapa fasilitas sementara seperti Batching Plant dan Casting Yard dibangun di beberapa titik kritis untuk mendukung percepatan proses pembangunan.

Target awal, Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai dioperasikan pada tahun 2021. Progres pembangunan proyek ini sudah mencapai 44 persen.

Untuk harga tiket, hitungan sementara yang dilakukan KCIC, harga rute Jakarta-Bandung diperkirakan di atas Rp 300.000.

Ini karena selain lebih cepat, kereta cepat ini menawarkan pelayanan yang berbeda dibandingkan KA Argo Parahyangan.

Proyek kereta cepat sempat terhenti karena belum selesainya pembebasan lahan. Beberapa waktu lalu, proyek ini juga sempat dihentikan sementara setelah memicu kebakaran pipa minyak milik Pertamina di Cimahi.

https://money.kompas.com/read/2021/10/11/164533126/dilema-kereta-cepat-sampai-bandung-46-menit-tapi-cuma-di-pinggiran

Terkini Lainnya

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27, 5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27, 5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Whats New
Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Whats New
Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti 'Fit and Proper Test' di DPR

Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti "Fit and Proper Test" di DPR

Whats New
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Whats New
Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Whats New
26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

Whats New
Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Whats New
Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Whats New
Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Whats New
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke