Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Softbank Mundur, Anggaran Negara untuk Proyek IKN Bengkak?

Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan ekonom atau pakar menilai, mundurnya Softbank dari proyek IKN berpotensi memperbesar penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sumber pendanaan APBN hanya mencapai 20 persen dari total kebutuhan pembiayaan IKN yang diproyeksi sebesar Rp 466 triliun.

Angka tersebut masih sesuai dengan perhitungan yang direncanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas.

“Kurang lebih 19-20 persen (pendanaan proyek IKN) itu nanti berasal dari APBN,” ujar dia, dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden, dikutip Rabu (16/3/2022).

Terkait sisa kebutuhan pendanaan akan dipenuhi dengan beberapa skema seperti kerja sama pemerintah dengan badan Usaha (KPBU) dan investasi dari sektor swasta atau BUMN.

“Atau bisa juga menerbitkan obligasi publik,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan mega proyek itu, Jokowi meminta kepada Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono, bergerak lebih fleksibel dalam mencari pendanaan.

“Kita ingin otorita ini fleksibel dan lincah dan bisa mendapatkan skema-skema pendanaan dari berbagai skema yang ada,” ucapnya.

Softbank batal suntik dana ke proyek IKN

Sebagaimana diketahui, raksasa ventura Softbank tidak jadi menanamkan investasi di proyek IKN Nusantara.

Dengan demikian, dana investasi yang awalnya disebut-sebut mencapai 100 miliar dollar AS dari perusahaan modal ventura itu gagal diraih.

Padahal, pada 2020 CEO Softbank Masayoshi Son sempat bertemu dengan Jokowi di Jakarta membahas proyek-proyek potensial di Tanah Air, termasuk IKN. Di situlah Softbank menyatakan niatnya untuk menanam modal di RI.

“Kami tidak berinvestasi dalam proyek (IKN) ini, tetapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund,” kata SoftBank dalam sebuah pernyataan resmi, dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu (12/3/2022).

Merespons hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapan Son tidak lagi menjadi dewan pengarah IKN.

Sebab mundurnya Softbank membuat nama Son turut terlempar dari dewan pengarah.

"Enggak lagi (jadi dewan pengarah). (Penggantinya) lagi kita cari. Enggak (tergantung investornya) juga. Bisa iya, bisa enggak," kata Luhut.

https://money.kompas.com/read/2022/03/16/103239526/softbank-mundur-anggaran-negara-untuk-proyek-ikn-bengkak

Terkini Lainnya

Melonjak Rp 14.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Selasa 4 Juni 2024

Melonjak Rp 14.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Selasa 4 Juni 2024

Spend Smart
Invetor Ritel Tolak Papan Pemantauan Khusus FCA, Ini Respons BEI

Invetor Ritel Tolak Papan Pemantauan Khusus FCA, Ini Respons BEI

Whats New
Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi 'Rice Cooker' Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi "Rice Cooker" Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Whats New
Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Whats New
Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Whats New
Ada 'Jamu Manis', BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Whats New
Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Whats New
Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Spend Smart
Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke