BrandzView
Konten ini merupakan hasil interview Kompas.com dengan Grab
Salin Artikel

Mengupas OVO Invest dengan Fitur Pencairan Cepat Besutan Talenta Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019 menemukan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 38,03 persen. Sementara itu, literasi terkait pasar modal hanya berada pada level 4,92 persen.

Itu berarti, pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap serta perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan masih tergolong rendah.

Hasil survei tersebut diperkuat dengan temuan OVO pada 2020. Riset yang dilakukan terhadap 480 responden dari 10 kota di Indonesia itu menemukan bahwa sebanyak 50 persen generasi milenial menganggap investasi bukan sebagai prioritas.

Khusus reksa dana, studi itu juga mendapati penyebab milenial enggan menanamkan uang di instrumen investasi tersebut. Sebanyak 5 dari 10 milenial menganggap reksa dana sebagai instrumen investasi yang berisiko tinggi dan sulit dicairkan.

Berkaca pada hasil studi tersebut, OVO pun berinovasi. Di bawah naungan ID Tech HQ – Grab, OVO menghadirkan layanan OVO Invest yang mengintegrasikan platform e-money dan e-investment di aplikasi OVO.

Senior Product Manager OVO Invest Wilson Cristian mengatakan, lewat layanan yang diluncurkan pada awal 2021 itu, pengguna dapat bertransaksi sekaligus berinvestasi, khususnya reksa dana, tanpa perlu mengunduh berbagai macam aplikasi.

“Dalam satu aplikasi OVO, pengguna bisa bertransaksi serta berinvestasi dengan aman, cepat, dan mudah,” ujar Wilson kepada Kompas.com, Rabu (10/8/2022).

Wilson menilai, asumsi bahwa proses investasi, termasuk pencairan dana, cenderung ribet, sulit, dan lama menjadi salah satu penyebab skor indeks literasi investasi pasar modal rendah.

Sebagai informasi, investor biasanya membutuhkan waktu maksimal tujuh hari kerja untuk mencairkan dana investasinya.

Untuk menjawab tantangan yang dihadapi para pengguna, OVO Invest pun menghadirkan fitur Pencairan Cepat atau Real Time Redemption pada ekosistemnya. Dengan fitur ini, pengguna dapat melakukan pencairan reksa dana dalam hitungan detik. Produk investasi dengan fitur Pencairan Cepat ini pun didapuk sebagai terobosan baru yang pertama tersedia di Indonesia.

“Hanya dengan tiga sampai empat kali klik di aplikasi OVO, pengguna sudah bisa mencairkan reksa dana dalam hitungan detik. Dana ini bahkan bisa langsung digunakan untuk bertransaksi,” jelas Wilson.

Tak hanya fitur Pencairan Cepat, lewat layanan OVO Invest, investor pemula juga bisa terjun ke dunia investasi dengan modal terjangkau, yakni mulai Rp 10.000. Pendaftarannya pun tidak membutuhkan akun bank.

Lebih dari 1 juta investor

Wilson menuturkan, OVO Invest dibangun untuk mendukung peningkatan inklusi finansial bagi seluruh generasi di Indonesia.

“OVO Invest membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia, khususnya investor pemula, untuk berinvestasi dengan aman, cepat, dan mudah,” kata alumnus Universitas Indonesia (UI) itu.

Berkat berbagai inovasi yang dihadirkan OVO Invest, layanan tersebut kini telah mencatatkan lebih dari 1 juta investor. Angka ini setara dengan 15 persen dari jumlah investor reksa dana nasional berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Berbagai inovasi tersebut, lanjut Wilson, juga tak lepas dari dukungan ID Tech HQ – Grab. Pusat inovasi regional Grab di Indonesia untuk UMKM serta pedagang pasar itui telah menelurkan ratusan inovasi pada aplikasi Grab dan OVO.

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, ID Tech HQ - Grab menjadi wadah bagi talenta-talenta lokal untuk melahirkan solusi teknologi yang inovatif.

“Solusi itu mencakup manajemen, desain, dan analisis produk, serta software, quality assurance, backend, mobile front-end, dan site reliability engineering,” jelas Neneng.

Untuk diketahui, sebagai perusahaan yang berfokus pada inovasi teknologi, Grab telah memiliki Pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D Centre) di Indonesia sejak 2017. Kemudian, Grab meresmikan Grab Tech Center pada 2020 yang kini bernama ID Tech HQ - Grab.

Tak hanya ditujukan bagi pasar Indonesia, berbagai inovasi yang lahir di ID Tech HQ - Grab juga diterapkan di negara-negara operasional Grab lain di Asia Tenggara. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki talenta teknologi lokal berkualitas yang berdaya saing global.

“Keberadaan ID Tech HQ - Grab menegaskan komitmen jangka panjang Grab untuk menghadirkan ratusan inovasi teknologi yang akan terus bertambah dan bertumbuh guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya, lewat peningkatan inklusi finansial di Tanah Air,” kata Neneng.

https://money.kompas.com/read/2022/08/18/204000126/mengupas-ovo-invest-dengan-fitur-pencairan-cepat-besutan-talenta-indonesia

Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke