Kecemasan Investor Meningkat Usai Rilis Data Tenaga Kerja, Wall Street Ditutup di Zona Merah

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,07 persen atau 366,38 poin dan ditutup pada level 33.922,26. S&P 500 kehilangan 0,79 persen dan ditutup pada posisi 4.411,59. Sementara itu, Nasdaq melemah 0,82 persen menjadi 13.679,04. Sesi perdagangan Kamis menandai kinerja harian terburuk untuk Dow dan S&P 500 sejak Mei.

Tiga indeks utama bersiap untuk menyelesaikan pekan ini lebih rendah dengan hanya tersisa sesi hari Jumat. Dow turun 1,4 persen minggu ini, S&P 500 dan Nasdaq melemah masing-masing 0,9 persen, dan 0,8 persen.

Data ADP mencatatkan, pekerjaan sektor swasta meningkat sebesar 497.000 pada bulan Juni, dan merupakan kenaikan bulanan terbesar sejak Juli 2022. Peningkatan pada Juni lebih dari dua kali lipat dari perkiraan konsensus Dow Jones sebesar 220.000 dan jauh lebih baik daripada 267.000 pekerjaan yang direvisi turun.

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS 2 tahun mencapai posisi tertinggi dalam 16 tahun di sesi Kamis. Para ekonom Dow Jones memperkirakan pertumbuhan pekerja non-farm payrolls 240.000 pada bulan lalu, atau melambat dari bulan Mei, 339.000 pekerjaan.

“Pasar jelas lebih memilih nomor in-line. Tapi karena ekspektasinya lebih dari dua kali lipat, itu benar-benar meningkatkan faktor ketakutan bahwa Fed harus lebih agresif,” kata John Lynch, kepala investasi di Comerica Wealth Management, dikutip dari CNBC.

Saham JetBlue Airways anjlok lebih dari 7 persen sehari setelah perusahaan mengumumkan akan mengakhiri kemitraannya di timur laut AS dengan American Airlines. Saham American Airlines melemah 2 persen, sementara Spirit naik lebih dari 1 persen.