Zulkifli mengatakan, pabrik mobil listrik tersebut sangat modern.
"Saya pagi ini senang sekali bisa berada di pabrik yang sangat modern," kata Zulkifli dalam pidato sambutannya di PT Hyundai Motor Manufacturing, Selasa.
Meski demikian, Zulkifli menyoroti nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan yang baru mencapai 24,5 miliar dollar Amerika Serikat.
Angka tersebut, kata dia, jauh lebih kecil dibandingkan nilai perdagangan bilateral Vietnam dengan Korea Selatan yang mencapai 78 miliar dollar Amerika Serikat.
"Volume perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan 24,5 miliar dollar AS. Padahal Korea Selatan dengan Vietnam sudah hampir 85 miliar dollar AS. Itu karena banyak investasi Korea Selatab di Vietnam," ujarnya.
Zulkifli mengatakan, pemerintah Indonesia dan pihak terkait akan bekerja keras untuk meningkatkan nilai perdagangan dengan Korea Selatan, salah satunya melalui kerja sama dengan Hyundai.
Ia mendorong agar Hyundai dapat menjadi motor penggerak keberadaan mobil listrik di Indonesia.
"Dan dengan diproduksi di Indonesia bisa menjadi motor penggerak ekspor mobil listrik dari Indonesia untuk dunia," tuturnya.
Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan, Indonesia dan Korea Selatan adalah sahabat sejati yang telah diuji berbagai cobaan.
Karenanya, ia mendorong agar nilai perdagangan kedua negara lebih tinggi dibandingkan dengan Vietnam.
"Indonesia dengan Korea Selatan adalah sahabat sejati. Tapi kok perdagangannya jauh lebih kecil dari Vietnam. Ini dubes kita harus bekerja lebih keras lagi agar Indonesia bisa lebih besar lagi dari Vietnam," ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2023/07/11/122500726/kunjungi-pabrik-mobil-listrik-hyundai-mendag--sangat-modern