Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Dunia Turun 1,7 Persen Tertekan Data Ekonomi China

Pelemahan ekonomi yang terjadi di negara dengan permintaan minyak mentah terbesar kedua di dunia itu, menimbulkan keraguan terkait potensi permintaan minyak di masa mendatang.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,7 persen atau 1,27 dollar AS menjadi 74,15 dollar AS per barrel. Sedangkan minyak mentah Brent turun 1,7 persen atau 1,37 dollar AS menjadi 78,50 dollar AS per barrel.

China mencatatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 6,3 persen (year on year/yoy) pada kuartal II-2023, lebih rendah dari proyeksi para analis yang sebesar 7,3 persen karena adanya ekspektasi pemulihan pasca-pandemi.

"Data PDB (China) datang di bawah ekspektasi, jadi tidak akan banyak meredakan kekhawatiran atas ekonomi China," kata Warren Patterson, Kepala Penelitian Komoditas ING.

Konsensus di antara para ekonom menilai pemulihan pasca-pandemi China telah terganggu oleh perlambatan global serta permintaan domestik yang lemah. Tercermin dari ekspor yang terkontraksi atau -5,2 persen dan impor -6,9 persen di kuartal II-2023.

Pemerintah China memproyeksi pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun ini mencapai sekitar 5 persen. Target itu tergolong sederhana setelah ekonomi di 2022 tumbuh 3 persen, yang menjadi salah satu kinerja tahunan terlemah dalam beberapa dekade.

Di sisi lain, pergerakan harga minyak dunia juga dipengaruhi kondisi dua dari tiga ladang migas di Libya yang mulai kembali berproduksi setelah ditutup pekan lalu. Produksi sempat dihentikan karena adanya protes terhadap penculikan antan menteri keuangan.

Potensi menurunnya permintaan minyak seiring melemahnya ekonomi China, dan ekspektasi penambahan pasokan minyak di pasar global seiring ladang di Libya kembali berproduksi tersebut, telah menekan harga minyak mentah dunia.

Sebelumnya, tren harga minyak dunia sempat mengalami penguatan, seperti sepanjang pekan lalu yang mencatatkan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Setiap pekannya, harga minyak dunia naik hampir 2 persen.

Harga minyak dunia sempat menguat seiring dengan keputusan Arab Saudi dan Rusia untuk memangkas produksi minyak mereka.

Arab Saudi mengumumkan perpanjangan masa pemangkasan produksi sebanyak 1 juta barrel per hari (bph) hingga Agustus 2023. Rusia juga memperpanjang masa pemotongan ekspor dan produksi masing-masing 500.000 barrel per hari.

Dengan demikian, total pengurangan produksi minyak oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+ menjadi sekitar 5 juta barrel per hari, atau sekitar 5 persen dari permintaan minyak global.

https://money.kompas.com/read/2023/07/18/081200926/harga-minyak-dunia-turun-1-7-persen-tertekan-data-ekonomi-china

Terkini Lainnya

Emiten Migas Elnusa Bakal Tebar Dividen Rp 201 Miliar

Emiten Migas Elnusa Bakal Tebar Dividen Rp 201 Miliar

Whats New
Kewajiban Sertifikat Halal bagi UMKM Ditunda hingga 2026

Kewajiban Sertifikat Halal bagi UMKM Ditunda hingga 2026

Whats New
BW Digital dan Anak Usaha Telkom Bangun Sistem Komunikasi Kabel Laut Hubungkan Australia, RI, Singapura

BW Digital dan Anak Usaha Telkom Bangun Sistem Komunikasi Kabel Laut Hubungkan Australia, RI, Singapura

Whats New
Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Whats New
IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke