Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akseleran Tunda IPO karena Belum Dapat Investor Strategis

Perusahaan yang bergerak di sektor P2P Lending itu sebelumnya berencana melepas 2,9 miliar lembar saham atau 29 persen dari modal dengan penawaran harga saham Rp 100 – Rp 120 per lembar saham.

Dalam keterangan tertulis yang diperoleh Kompas.com, sebelumnya Akseleran rencananya akan tercatat di BEI pada 9 Agustus 2023. Namun, perusahaan mengungkapkan hingga kini belum mendapatkan strategic investor yang tepat untuk mendukung bisnis perseroan.

“Dikarenakan kondisi pasar saat ini, dibutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan strategic investor yang tepat yang dapat mendukung perusahaan ke depannya. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk menunda IPO untuk sementara waktu,” seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, Rabu (26/7/2023).

Adapun langkah yang akan diambil Akseleran saat ini adalah terus menjalankan usaha layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi, atau yang biasa disebut dengan marketplace lending atau peer-to-peer lending, untuk mendukung pertumbuhan bisnis UKM di Indonesia.

Meskipun menunda melakukan IPO, Group Akseleran mengaku tetap optimis akan mampu mengembangkan bisnisnya di masa depan. Apalagi, sejauh ini perusahaan sudah menjalani bisnis P2P Lending selama 6 tahun.

Hingga akhir Juni 2023, perusahaan telah menyalurkan kredit lebih dari Rp 1,44 triliun atau mengalami kenaikan 22 persen YoY. Adapun tingkat NPL perseroan tetap terjaga sebesar 0,6 persen, dari outstanding pinjaman per akhir Juni 2023.

Mengutip prospektus, jumlah aset perusahaan per akhir Desember 2022 sebesar Rp 121 miliar atau naik dibanding tahun 2021 sebesar Rp 93,4 miliar.

Namun demikian pendapatan perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp 71,4 miliar pada 2022, dibanding 2021 sebesar Rp 39 miliar. Perusahaan juga masih mencatatkan rugi bersih sepanjang 2022 sebesar Rp 22,4 miliar, nilai tersebut menurun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 30,3 miliar.

https://money.kompas.com/read/2023/07/27/160732926/akseleran-tunda-ipo-karena-belum-dapat-investor-strategis

Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke