Kenapa Atap Stasiun LRT Jabodebek Ada 4 Warna? Ini Tujuan dan Maknanya

Ternyata warna atap ini memiliki arti tersendiri yang bertujuan mempermudah pengguna LRT Jabodebek.

Mengutip laman Instagram @lrt_jabodebek, warna atap stasiun LRT Jabodebek dikategorikan sesuai lintas pelayanan LRT Jabodebek.

Perbedaan warna atap stasiun ini bertujuan untuk mempermudah pengguna LRT Jabodebek mengidentifikasi lokasi stasiun.

Perbedaan Warna Atap Stasiun LRT Jabodebek

1. Atap kuning keemasan

Warna atap kuning keemasan ini menghiasi stasiun transit atau interchange seperti Stasiun Cawang. Warna atap ini menjadi penanda bagi penumpang yang ingin melakukan transit perjalanan saat berpergian dari Cibubur Line ke Bekasi Line ataupun sebaliknya.

2. Atap biru

Atap berwarna biru menandakan stasiun melayani lintas pelayanan atau Line 1 Cawang-Cibubur sehingga memudahkan penumpang yang ingin berpergian di rute tersebut.

Warna atap biru ini diterapkan di stasiun-stasiun LRT Jabodebek Line 1, seperti Stasiun TMII, Stasiun Kampung Rambutan, Stasiun Ciracas, dan Stasiun Harjamukti.

3. Atap jingga

Atap stasiun LRT Jabodebek berwarna jingga untuk menandakan stasiun melayani perjalanan Line 2 Cawang-Dukuh Atas.

Atap stasiun berwarna jingga diterapkan di stasiun-stasiun LRT Jabodebek, seperti Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Setiabudi, Stasiun Rasuna Said, Stasiun Kuningan, Stasiun Pancoran, Stasiun Cikoko, dan Stasiun Ciliwung.

4. Atap hijau

Atap dengan warna hijau untuk menandakan stasiun tersebut melayani rute perjalanan Line 3 Cawang-Bekasi Timur.

Atap hijau ini diterapkan di stasiun-stasiun LRT Jabodebek seperti Stasiun Halim, Stasiun Jati Bening Baru, Stasiun Cikunir 1, Stasiun Cikunir 2, Stasiun Bekasi Barat, dan Stasiun Jati Mulya.

Itulah empat perbedaan warna atap stasiun LRT Jabodebek yang rencananya akan beroperasi penuh pada 18 Agustus 2023.