Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Lanjutkan Kenaikan

Melansir data RTI, pukul 9.06 WIB, IHSG berada pada level 6.951,4 atau naik 29,6 poin (0,43 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.921,72.

Sebanyak 230 saham melaju di zona hijau dan 129 saham di zona merah. Sedangkan 230 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 588 miliar dengan volume 2,5 miliar saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang lanjutkan penguatan. Pergerakan IHSG hari ini mendapat sentimen dari surplus APBN sebesar 0,72 persen terhadap PDB atau naik daripada periode yang sama tahun 2022 yang sebesar 0,54 persen PDB.

“Kabar positif ini memberikan sinyal yang kuat bahwa perekonomian dan daya beli dalam negeri pulih perlahan-lahan. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.895 – 6.950,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak pada teritori positif. Hang Seng Hong Kong naik 1 persen (195,12 poin) ke posisi 18.325,86, Indeks Komposit Shanghai China menguat 0,001 persen (0,05 poin) di posisi 3.098,69, Nikkei Jepang bertambah 0,13 persen (43,4 poin) pada level 32.213,4 dan Strait Times naik 0,19 persen atau 6,01 poin di posisi 3.219,69.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah berada pada level Rp 15.274 per dollar AS, atau naik 18 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.292 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS didorong oleh kenaikan indeks saham Asia dan nilai tukar regional yang menguat terhadap dollar AS pagi ini. Indeks saham AS dan Eropa juga ditutup menguat pada akhir perdagangan.

“Sentimen tersebut mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini. Pelaku pasar kelihatannya sedang optimis dengan aset berisiko, dan yield obligasi pemerintah AS yang sedang menurun juga memicu pelaku pasar untuk mengambil posisi di luar dollar AS,” ujar Ariston kepada Kompas.com.

Ariston menambahkan, pernyataan Powell soal ekonomi AS yang bertumbuh mungkin memicu pelaku pasar masuk ke aset berisiko. Di sisi lain, pasar masih mewaspadai pelambatan ekonomi yang sedang terjadi di China dan perubahan kebijakan suku bunga tinggi AS yang berkaitan erat dengan data ekonomi AS terbaru.

Ariston memperkirakan rupiah bisa menguat pada ke arah Rp 15.230 per dollar AS sampai dengan Rp 15.250 per dollar AS, dengan resisten di kisaran Rp 15.330 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/08/29/092550626/awal-sesi-ihsg-dan-rupiah-lanjutkan-kenaikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke