Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Survei Membuktikan, Makin Banyak Orang yang Anggap Pekerjaan Kurang Penting

Generasi milenial disebut cenderung menganggap pekerjaan sebagai hal yang kurang penting. Hal sebaliknya justru terjadi pada generasi tua.

Studi tersebut menunjukkan, 73 persen masyarakat di Inggris beranggapan pekerjaan sangat atau lebih penting dalam kehidupan mereka. Temuan itu merupakan angka terendah dari survei yang dilakukan pada 24 negara.

Dalam posisi tak jauh berbeda, Rusia mencatat persentase 74 persen dan Kanada 75 persen.

Namun negara-negara Barat lainnya memiliki peringkat yang jauh lebih tinggi dalam hal ini. Misalnya, sebanyak 96 persen penduduk di Italia dan Spanyol menyetujui bahwa pekerjaan sangat penting bagi kehidupan mereka. Di Perancis, 94 persen orang setuju dengan hal itu.

Sementara di Filipina dan Indonesia sebagai perwakilan di wilayah Asia, 99 persen masyarakat percaya pekerjaan sangat penting bagi kehidupan.

Survei ini menunjukkan sikap tersebut semakin meningkat seiring perkembangan waktu. Di Inggris misalnya, pada rentang 1981-2022, jumlah masyarakat yang menganggap pekerjaan kurang penting meningkat dari 26 persen menjadi 45 persen.

Pada rentang waktu yang sama, penganut pandangan tersebut juga tumbuh di Kanada dari 25 persen menjadi 41 persen. Sedangkan di Jerman, penganut pandangan itu tumbuh dari 30 persen menjadi 41 persen.

Lebih lanjut, Duffy menjelaskan, ada pandangan yang sangat berbeda antara dua generasi di Inggris. Generasi tua berpandangan pekerjaan harus diprioritaskan dalam kehidupan mereka.

"Sebaliknya, kaum milenial lebih skeptis dalam memprioritaskan pekerjaan seiring dengan perjalanan karir mereka," ujar dia dikutip dari BBC, Jumat (8/9/2023).

Menurut survei tersebut, lebih dari separuh generasi milenial di Inggris mengatakan akan lebih baik jika tekanan pada karier dan pekerjaan dalam hidup mereka dikurangi. 

Namun, generasi tua cenderung tidak sependapat dengan pandangan ini, dan hanya sepertiga generasi baby boomer yang menyetujuinya.

Sebagai catatan, baby boomer adalah orang-orang yang berusia antara akhir 50-70 tahun. Sedangkan generasi milenial adalah mereka yang berusia antara pertengahan 20 sampai awal 40 tahun.

Duffy menjelaskan, ada sejumlah penjelasan untuk perubahan ini, mulai dari nostalgia yang cenderung tumbuh seiring bertambahnya usia, pandangan generasi muda kurang berkomitmen dibandingkan generasi tua, dan dampak ekonomi dan ekonomi jangka panjang.

"Stagnasi upah yang akan membuat generasi muda mempertanyakan nilai pekerjaan," kata  dia.

Namun dia menambahkan, tren yang terjadi di Inggris khususnya di kalangan generasi muda, juga mencerminkan perubahan sikap di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Dean Holden (58) adalah salah satu dari banyak orang Inggris yang berpikir, hidup ini lebih dari sekadar pekerjaan. Ia gantung mikrofon sebagai penyiar stasiun kereta api setelah 16 tahun.

"Hidup ini terlalu singkat. Itu selalu menjadi pepatah saya, jalani saja," kata dia.

Penelitian di Inggris menunjukkan, orang cenderung berpikiran pekerjaan tidak dianggap terlalu penting dibandingkan 40 tahun yang lalu.

Orang Inggris juga termasuk kelompok yang paling kecil kemungkinannya untuk mengatakan, pekerjaan harus selalu didahulukan.

Holden sendiri memutuskan untuk pensiun dua tahun lebih awal dari ketentuan. Ia mempertimbangkan untuk mendapatkan pekerjaan paruh waktu beberapa hari dalam seminggu menjelang akhir tahun.

“Pensiun adalah sesuatu yang harus saya lakukan demi kesehatan dan kebahagiaan saya sendiri,” kata Holden.

"Dengan kerja shift, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ada banyak hal yang tidak sempat saya lakukan," timpal dia.

Holden melihat ayahnya tidak mempunyai kesempatan untuk menikmati masa pensiunnya sebelum kematian.

"Saya tidak ingin melakukan hal yang sama," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/09/08/173819026/survei-membuktikan-makin-banyak-orang-yang-anggap-pekerjaan-kurang-penting

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke