Pergerakan Kendaraan Bakal Samai Mudik Lebaran, Jasa Marga Mulai Ancang-ancang Antisipasi Kepadatan Saat Nataru

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, berdasarkan informasi dari rapat dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) arus kendaraan pada Nataru kali ini akan mirip seperti mudik Lebaran Idul Fitri.

"Walau secara total pergerakan tidak sehebat Lebaran tapi pergerakan tahun ini akan lebih tinggi dibanding pergerakan Nataru tahun lalu. Jadi panjang, antara Nataru sampai tahun baru ini cukup panjang," ujarnya dalam sebuah diskusi di Hotel GranDhika, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Oleh karenanya, Jasa Marga bersama para pemangku kepentingan akan melakukan sejumlah rencana operasi untuk mengantisipasi kepadatan tersebut dengan berkaca pada evaluasi pelaksanaan mudik Lebaran kemarin.

Bedanya, jika saat periode mudik lebaran mayoritas kendaraan bergerak keluar Jakarta ke arah Timur, Tol Trans Jawa, Bogor, dan Pelabuhan Merak. Pada Nataru, Jasa Marga juga harus mengantisipasi kepadatan di lokasi wisata.

"Jadi pasti di titik-titik yang diperkirakan akan ada lonjakan lalin itu kami upayakan. Pakem-pakemnya sama, kita ada standar," kata dia.

Selain mencermati titik-titik kepadatan, Jasa Marga juga akan menyiapkan rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan untuk mengurai kepadatan.

"Ini yang lagi kami diskusikan untuk untuk persiapan rekayasa contraflow bahkan one way dari Jakarta sampai Semarang itu kita lakukan secara jam-jam tertentu. Istilahnya tidak sembarangan untuk kita usulkan ke Korlantas dari pukul sekian sampai sekian untuk one way," jelasnya.

Jasa Marga juga perlu mempertimbangkan aturan pembatasan angkutan barang seperti yang biasanya diterapkan saat periode mudik Lebaran.

Pasalnya, dari hasil evaluasi pelaksanaan angkutan saat mudik Lebaran, aturan pembatasan angkutan barang cukup menyumbang pergerakan kendaraan menjadi terbatas.

"Alhamdulillah kemarin kita liat bersama di lebaran cukup efektif dan di waktu-waktu tertentu. Memang yang jadi catatan adadalah sosialisasinya, bagaimana kami bisa sama-sama untuk bisa infokan itu jauh-jauh hari sebelumnya untuk pengusaha logistik untuk lebih awal dan menghindari jalan-jalan tersebut," tuturnya.