Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antisipasi Dampak El Nino, Mentan Lakukan Percepatan Tanam di Sejumlah Daerah

Amran mengatakan, saat ini ada lebih dari 10 juta hektar lahan rawa yang berpotensi menambah daya produksi nasional. Dari semua lahan, beberapa di antaranya sudah menghasilkan produktivitas sebanyak 5 ton per hektare.

"Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang IPnya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada," kata Amran dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/11/2023).

Amran mengatakan, pihaknya meninjau lahan rawa seluas 128.000 hektar di Sumatera Selatan yang digarap petani untuk produksi padi. Selain itu, petani juga melakukan percepatan tanam untuk komoditas jagung dan hortikultura.

Menurut dia, potensi panen dari sebagian luasan lahan di sana bisa mencapai 1 juta ton gabah atau bila dikonversi menjadi beras bisa mencapai 500.000 ton.

"Dan itu baru satu provinsi, rencana kita garap di 10 provinsi di seluruh indonesia," ujarnya.

Amran juga mengatakan, saat ini potensi keseluruhan di Sumsel mencapai 500.000 hektare dengan rata-rata Indeks Pertanaman (IP) baru 1,1.

Artinya, kalau IP tersebut bisa dinaikkan menjadi dua kali panen maka produksi yang ada bisa mencapai 3 juta ton.

"Anggaplah yang kita garap 400.000 hektare itu saja bisa menghasilkan 2 juta ton gabah dan menghasilkan 1 juta ton beras. Yang terpenting sumsel sudah melakukan di tahun-tahun sebelumnya di periode pertama sebanyak 68.000 hektare dan ini sudah dikerjakan tinggal dilanjutkan. Produksinya besar sekali karena di atas rata-rata nasional yakni 5,4 ton per hektare," tuturnya.

Di samping itu, di Kalimantan Selatan (Kalsel) Mentan akan memanfaatkan lahan rawa seluas 200.000 hektar untuk penanaman komoditas strategis dalam menopang produksi nasional.

Amran mengatakan, potensi lahan rawa di sana apabila dikelola secara maksimal dapat menghasilkan satu juta ton beras.

"Indeks pertanaman lahan sawah rawa di sana satu kali setahun, kita akan naikkan menjadi dua kali. Maka, kita akan membangun tanggul sepanjang sungai, agar tersedia air dan tidak terjadi banjir," kata dia.

Terakhir, Mentan juga mendorong ribuan petani dan penyuluh di Sulawesi Tengah agar terlibat langsung dalam percepatan tanam tahun ini.

Ia mengatakan, keterlibatan penyuluh sangat penting untuk mencapai produksi padi setara 35 juta ton beras.

"Penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian. Sebagai garda terdepan penyuluh dan petani harus memastikan pangan tidak bersoal. Karena kita harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2023/11/18/212400826/antisipasi-dampak-el-nino-mentan-lakukan-percepatan-tanam-di-sejumlah-daerah

Terkini Lainnya

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Whats New
IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke