Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Imbal Hasil Surat Utang RI Serendah Jepang? Ini Kata Stafsus Sri Mulyani

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat imbal hasil atau yield surat utang negara Indonesia kerap menjadi sorotan, sebab dinilai dapat membebani keuangan negara.

Berdasarkan data Investing, saat ini tingkat yield surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun berada di kisaran 6,78 persen.

Tingkat yield itu lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi milik negara-negara maju, seperti Jepang. Melansir data yang sama, yakni Investing, tingkat imbal hasil obligasi Jepang tenor 10 tahun hanya sebesar 0,60 persen.

Namun, di sisi lain pemerintah tetap menjaga aga surat utang negara dapat tetap menarik di kancah global.

"Tantangan kita sekarang adalah menurunkan yield atau suku bunga," ujar dia, dalam forum Diskusi Denpasar 12, Kamis (11/1/2024).

Menurutnya, tingkat imbal hasil obligasi negara maju yang rendah, seperti Jepang, tidak terlepas dari kebijakan suku bunga bank sentral negara tersebut. Untuk diketahui, tingkat suku bunga Bank of Japan saat ini berada di level -0,1 persen.

"Kalau pun dibandingkan Jepang, dengan tingkat suku bunga, kami rasa memang faktor yang juga berpengaruh adalah tingkat suku bunga perbankan," tuturnya.

Selain tingkat suku bunga bank sentral, imbal hasil obligasi juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini berkaitan dengan rating surat utang yang kemudian berefek terhadap kepercayaan investor.

Faktor yang juga mempengaruhi yield obligasi pemerintah ialah profil pemegang efek. Yustinus menyebutkan, yield obligasi Vietnam saat ini lebih rendah dibandingkan Indonesia.

Akan tetapi, sebagian besar obligasi Vietnam dimiliki oleh BUMN negara tersebut.

"Ini menjadi faktor-faktor yang perlu didalami. Tapi itu tidak mengurangi niat pemerintah untuk terus membuat yield kita kompetitif," katanya.

Yustinus menegaskan, pemerintah berupaya untuk mengelola yield obligasi dengan baik, salah satunya melalui perbaikan fundamental ekonomi nasional, sehingga pada akhirnya surat utang negara bisa memperoleh rating yang lebih positif ke depan.

"Kita terus berupaya membangun fundamental yang baik, lalu memperbaiki rating kita," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2024/01/11/161600926/bisakah-imbal-hasil-surat-utang-ri-serendah-jepang-ini-kata-stafsus-sri

Terkini Lainnya

Jokowi: Kita Harus Aktif Ambil Alih Kembali Aset Strategis Bangsa...

Jokowi: Kita Harus Aktif Ambil Alih Kembali Aset Strategis Bangsa...

Whats New
Cara Buka Rekening BCA di Kantor Cabang dan Syaratnya

Cara Buka Rekening BCA di Kantor Cabang dan Syaratnya

Whats New
Sido Muncul Rayakan Hari Jamu Nasional Bersama 100 Pedagang Jamu di Semarang

Sido Muncul Rayakan Hari Jamu Nasional Bersama 100 Pedagang Jamu di Semarang

BrandzView
Syarat dan Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Pengajuan Bisa lewat HP

Syarat dan Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Pengajuan Bisa lewat HP

Spend Smart
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S2, Cek Posisi dan Syaratnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S2, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tambah Armada Penerbangan Haji, Garuda Indonesia Operasikan Airbus 340-300

Tambah Armada Penerbangan Haji, Garuda Indonesia Operasikan Airbus 340-300

Whats New
Cara Cek Mutasi Rekening BRI, BCA, BNI, dan Mandiri lewat HP

Cara Cek Mutasi Rekening BRI, BCA, BNI, dan Mandiri lewat HP

Spend Smart
Pembiayaan Hijau, HSBC Gelontorkan 30 Juta Dollar AS ke eFishery

Pembiayaan Hijau, HSBC Gelontorkan 30 Juta Dollar AS ke eFishery

Whats New
Pemerintah Perpanjang Lagi Relaksasi HET Beras Premium

Pemerintah Perpanjang Lagi Relaksasi HET Beras Premium

Whats New
Soal HET Beras Premium, Pengamat: Kalau Dikembalikan ke Semula kayaknya Enggak Mungkin...

Soal HET Beras Premium, Pengamat: Kalau Dikembalikan ke Semula kayaknya Enggak Mungkin...

Whats New
Pembangunan Kereta Bawah Tanah di Bali, KPPU Ingatkan Pj Gubernur Bali untuk Jaga Persaingan Usaha

Pembangunan Kereta Bawah Tanah di Bali, KPPU Ingatkan Pj Gubernur Bali untuk Jaga Persaingan Usaha

Whats New
Di Warung Pembelian  Elpiji Belum Pakai KTP

Di Warung Pembelian Elpiji Belum Pakai KTP

Whats New
BPJS Ketenagakerjaan Ada Pembiayaan Rumah, Pemerintah: Beda dengan Tapera...

BPJS Ketenagakerjaan Ada Pembiayaan Rumah, Pemerintah: Beda dengan Tapera...

Whats New
Mulai Juni 2024, LRT Jabodebek Operasikan 336 Perjalanan Setiap Hari

Mulai Juni 2024, LRT Jabodebek Operasikan 336 Perjalanan Setiap Hari

Whats New
Kompak Turun, Simak Daftar Harga BBM Vivo, Shell, dan BP mulai 1 Juni 2024

Kompak Turun, Simak Daftar Harga BBM Vivo, Shell, dan BP mulai 1 Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke