Jadi Pemegang Saham Mayoritas di Vale, MIND ID Dinilai Perlu Isi Direktur Operasi

Lewat divestasi itu, MIND ID akan menambah kepemilikan saham di Vale Indonesia dari sebelumnya 20 persen menjadi 34 persen. Hal ini sekaligus menjadikan MIND ID sebagai pemegang saham mayoritas.

Pengamat BUMN Research Group Lembaga Manajemen FEB UI Toto Pranoto mengatakan, sebagai pemegang saham mayoritas di Vale, MIND ID harus menempatkan "orangnya" di posisi yang strategis. Salah satunya, mengisi jabatan direktur operasi.

"MIND ID bisa meminta salah satu posisi direksi yang signifikan, misal posisi direktur operasi," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2024).

Menurutnya, posisi tersebut akan memudahkan MIND ID melakukan sinkronisasi kegiatan bisnis dengan Vale.

Bisa pula, lanjut Toto, MIND ID mengisi posisi direksi yang membawahi hubungan kelembagaan atau institutional relations untuk memudahkan akses Vale terhadap pemangku kepentingan (stakeholder), terutama pemerintah.

"Karena posisi MIND ID sebagai BUMN mungkin lebih memiliki akses terhadap pemerintah dibandingkan non-BUMN," kata dia.

Sementara bagi pemerintah, posisi BUMN sebagai pemegang saham mayoritas, akan lebih mempermudah dalam implementasi hilirisasi komoditi mineral.

"Bagi Vale internasional, (divestasi saham Vale Indonesia) tentu nilai termination value diharapkan cukup bagus sehingga mereka dapat keuntungan cukup signifikan," kata Toto.

Adapun penandatanganan kesepakatan divestasi 14 persen saham Vale ke MIND ID rencananya akan dilakukan pada Senin, 26 Februari 2024.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, usai MIND ID menjadi pemegang saham mayoritas Vale, maka jabatan direksi pun akan diisi oleh orang-orang pihak MIND ID sebagai perwakilan pemerintah.

"Nanti jajaran direksi pasti ada perwakilan dari kita, karena kita kan pemegang saham terbesar 34 persen, lalu sisanya publik," ujarnya saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (20/2/2024).