Soal Penurunan Harga Tiket Pesawat ke 3 Destinasi Super Prioritas, Garuda: Tunggu Saja

Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R. Susardi mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan berapa besar penurunan harga tiket pesawat ke tiga destinasi itu. Namun, dia memastikan hal ini akan diumumkan dalam waktu dekat.

"Belum (diputuskan), masih dibahas tapi akan segera diumumkan, tunggu saja," ujarnya saat ditemui di Gedung Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Sebab, saat ini pembahasan masih berlangsung bersama semua pemangku kepentingan seperti operator bandara, pemerintah, dan penyedia bahan bakar avtur.

Pasalnya, ada beberapa faktor yang menjadi penentu harga tiket pesawat, seperti tarif jarak, biaya operasional termasuk harga avtur, pajak, dan sebagainya.

"Semua pihak memang sedang melihat itu, saya hari ini ada satu rapat yang membahas itu. Jadi kita lihat supporting dari seluruh stakeholder, ada banyak yang dukung proses itu ada Kemenparekraf, Angkasa Pura, kita akan bicarakan apa yang bisa dilakukan untuk mensupport," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi sebelumnya menyebut, pemerintah sepakat untuk menurunkan harga tiket pesawat ke tiga destinasi wisata superprioritas untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.

Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Rustam Efendi, dalam jumpa pers F1 Powerboat Danau Toba 2024 di Balige, Sumatera Utara awal pekan ini berharap akan ada penurunan 12-20 persen harga tiket pesawat ke tiga destinasi superprioritas.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada Februari lalu mengatakan, harga tiket pesawat hingga saat ini masih mahal dan menjadi tantangan utama dalam meningkatkan pariwisata Indonesia.

Dia mengatakan, solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menambah jumlah penerbangan dan jumlah pesawat di Indonesia.

Pemerintah Indonesia menargetkan perjalanan wisata domestik pada 2024 mencapai 1,25-1,5 miliar perjalanan. Sementara itu, perputaran uang pada sektor wisata ditargetkan Rp 3.000 triliun.