Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Dunia Turun, Usai Indeks Harga Produsen AS Naik Melebihi Perkiraan

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi sebesar 2.163,09 dollar AS per ons, menjauh dari rekor yang pernah dicapai pada 8 Maret 2024 sebesar 2.194,99 dollar AS per ons

Sementara untuk harga emas berjangka Comex New York Exchange terpantau turun 0,6 persen ke level 2.167,5 dollar AS per ons.

Indeks harga produsen AS pada Februari 2024 menunjukkan terjadi inflasi atau kenaikan 0,6 persen secara bulanan, dan naik 1,6 persen secara tahunan.

Kenaikan tersebut melebihi perkiraan, menjadi tertinggi dalam enam bulan terakhir yang dipicu tingginya biaya bahan bakar dan makanan.

Data ekonomi terbaru Negeri Paman Sam itu sekaligus memicu kekhawatiran pasar bahwa laju inflasi masih tinggi.

Inflasi yang tinggi akan menambah tekanan pada bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan tren suku bunga tinggi.

"Saya memperkirakan akan melihat tekanan berkelanjutan (pada emas), dengan semua data menunjukkan perekonomian AS kuat, pasar tenaga kerja masih kuat," ujar Chris Gaffney, presiden pasar dunia di EverBank.

"Hal ini benar-benar membuat investor mempertanyakan seberapa cepat The Fed akan memutuskan untuk mulai memangkas (suku bunga)," lanjutnya.

Kini pasar memperkirakan peluang sebesar 60 persen, turun dari sebelumnya 65 persen, untuk kemungkinan The Fed mulai melakukan kebijakan penurunan suku bunga pada Juni 2024, menurut alat CME FedWatch.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakannya yang akan diadakan pada 20 Maret 2024. Namun pasar tetap menanti peluang ke depannya terkait proyeksi kebijakan suku bunga.


Kebijakan suku bunga The Fed memang sangat memengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga menurun, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.

Selain data terbaru indeks harga produsen dan proyeksi kebijakan suku bunga, pergerakan harga emas turut dipengaruhi penguatan dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS atau U.S. Treasury.

Dollar AS naik 0,6 persen pada perdagangan kemarin. Penguatan ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga menurunkan minat pada emas.

Sementara imbal hasil obligasi U.S. Treasury tenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu minggu. Kondisi ini membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik.

https://money.kompas.com/read/2024/03/15/091956426/harga-emas-dunia-turun-usai-indeks-harga-produsen-as-naik-melebihi-perkiraan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke