Dalam kunjungannya, Zulhas menemukan harga beras lokal naik menjadi Rp 95.000 per 5 kg. Adapun sebelumnya harga beras lokal tersebut sebesar Rp 90.000 per 5 kg.
"Itu beras lokal kan?" tanya Zulhas kepada salah satu pedagang.
"Ini kemarin saya jual (beras lokal) Rp 90.000 per 5 kg, sekarang naik jadi Rp 95.000 per 5 kg," jawab pedagang tersebut.
"Apa itu mereknya?" tanya Zulhas lagi.
"Idola," jawab pedagang tersebut.
Kemudian, Zulhas mengambil beras impor dari Vietnam dan Thailand dengan harga Rp 10.900 per kg.
"Bagus ini berasnya, putih," ujarnya.
Zulhas memberikan uang tunai sebesar Rp 900.000 kepada pedagang tersebut untuk membeli beras dari Thailand untuk dibagikan kepada konsumen.
"Nanti dibagikan 2 kg, 2 kg kepada siapa aja nanti yang datang ya," ucap dia.
Usai meninjau pasar, Zulhas mengatakan, harga beras lokal belum turun lantaran stok beras di petani menipis. Sementara itu, masa tanam dan panen raya bergeser.
Meski demikian, ia mengatakan, pemerintah telah menggelontorkan beras dari Bulog untuk menjaga stok dan stabilitas harga.
"Bulan depan baru panennya agak banyak, bulan April baru panen raya, tapi secara keseluruhan tadi kita lihat yang paling penting barangnya banyak," ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2024/03/15/102721926/di-pasar-kramat-jati-mendag-temukan-harga-beras-lokal-naik-jadi-rp-95000-per-5