Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Laba Per Kuartal I 2024

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani mengatakan, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,06 triliun atau turun 5,3 persen dari Rp 2,17 triliun di kuartal I 2023.

"Perseroan membukukan pendapatan Rp 2,06 triliun menurun 5,3 persen dari Rp 2,17 triliun di kuartal I 2023 di tengah kenaikan harga jual rata-rata logam timah, dan penurunan harga pokok pendapatan sebesar 7,7 persen dari Rp1,91 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp1,76 triliun di kuartal I 2024," kata Fina melalui keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024).

Fina mengatakan, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 69,7 miliar di kuartal I 2024 dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp 335 miliar.

"Sehingga, di kuartal I 2024 Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 29,55 miliar," ujarnya.

Kinerja operasional

Fina mengatakan, hingga kuartal I 2024, perseroan mencatat produksi bijih timah sebesar 5.360 ton atau naik 29,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4.139 ton.

Ia mengatakan, produksi logam naik 12,7 persen menjadi 4.475 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3.970 ton.

"Sementara penjualan logam timah turun 17 persen menjadi 3.524 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4.246 ton," tuturnya.

Fina juga mengatakan, harga jual rata-rata logam timah sebesar 27.071 dolar AS per metrik ton atau naik 1,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 26.573 dolar AS per metrik ton.

"Dalam kurun waktu tersebut, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Singapura 22 persen; Korea Selatan 14 persen; Amerika Serikat 11 persen; Jepang 9 persen; India 8 persen dan Belanda 8 persen," kata dia.

Di samping itu, Fina mengatakan, saat ini harga rata-rata timah CSP di LME sejak Maret 2024 meningkat 12 persen menjadi 29.084 dolar AS per ton dari harga rata-rata timah CSP di LME selama tahun 2023 sebesar 25.959 dolar AS per ton serta proyeksi harga timah versi Bloomberg di kisaran 23.000-29.000 dolar AS per metrik ton.

Lebih lanjut, Fina mengatakan, hingga kuartal I 2024, perseroan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksi diantaranya optimalisasi produksi tambang laut dan darat, optimalisasi peralatan tambang serta optimalisasi produksi dari sisa hasil pengolahan.

"Perseroan berupaya mencapai target produksi dengan melakukan beberapa inisiatif strategis seperti peningkatan sumber daya dan cadangan secara organik/anorganik, optimalisasi penambangan dan pengolahan timah primer melalui peningkatan recovery, perbaikan tata kelola kemitraan penambangan, optimalisasi produksi melalui percepatan pembukaan lokasi baru serta efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2024/05/01/130000926/walau-pendapatan-turun-pt-timah-bukukan-laba-per-kuartal-i-2024

Terkini Lainnya

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Whats New
IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke