JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas memastikan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) akan tetap dilaksanakan sesuai jadwaldan tidak bisa ditunda.
Hal ini merespons permintaan Ombudsman RI yang ingin agar seleksi CASN diselenggarakan setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar November 2024 mendatang agar tidak dijadikan komoditas politik.
Anas menjelaskan, penyelenggaraan seleksi CASN tidak dapat ditunda karena sudah menjadi keputusan pemerintah bersama Komisi II DPR RI yang menargetkan seleksi CASN selambatnya selesai pada Desember 2024. Ini sesuai mandat Undang-undang (UU) Nomor 20 tahun 2023 tentang ASN.
"Pertama, dari sisi regulasi tidak mungkin ini ditunda. Desember 2024. Jadi selambat-lambatnya menurut undang-undang harus diberesin di Desember 2024," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Kominfo, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Dia juga menepis kekhawatiran Ombudsman RI mengenai para pemain politik akan bisa memasukkan data pendukungnya ke dalam sistem database CASN sebagai salah satu bentuk lobi-lobi politik.
Sebab, data-data peserta CASN terutama data pegawai honorer daerah, yang ada di dalam database milik Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan dikunci, sehingga oknum-oknum tidak akan bisa memasukkan data baru ke dalam sistem.
"Sehingga dengan demikian kekhawatiran adanya data baru yang tumpang tindih dimasukkan karena proses politik di daerah, hemat kami ini menjadi catatan tapi menurut kami tidak (akan terjadi) karena mereka harus tercantum data di database ini," tegasnya.
Selain itu, dia akan memastikan proses seleksi CASN tahun ini akan lebih diperketat sehingga meminimalisir adanya celah bagi para oknum untuk masuk.
Anas bilang, tahun ini seleksi CASN akan dilengkapi teknologi face recognition dimana pemindaian wajah para peserta CASN akan dilakukan dua kali yakni saat pendaftaran dan saat mengerjakan soal.
"Waktu itu ditemukan ada joki ternyata waktu masuk pakai face recognition itu ketika mengerjakan soal mereka ke toilet yang masuk orangnya beda. Nah sekarang begitu dengan face recognition ini akan lebih terjadi. Saya kira ini tidak ada lagi istilah titipan," tuturnya.
Kemudian hasil tes CASN juga akan ditayangkan secara real time di internet sehingga masyarakat bisa melihat dan memantau secara langsung nilai para peserta.
Sebelumnya, mengutip Tribunnews, Ombudsman RI meminta pemerintah untuk menunda penyelenggaraan seleksi CASN hingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada November 2024 mendatang.
Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyatakan, penundaan itu dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya komoditas politik pada periode tersebut utamanya pada saat kampanye.
"Pak Junimart Girsang Kalau boleh saya mengusulkan untuk seleksi CASN tahun ini ditunda sampai selesainya Pilkada biar tidak dijadikan komoditas politik," kata Najih dalam Rakor terkait Pelaksanaan Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Tahun 2024 dan Netralitas Penyelenggaraan Pelayanan Publik dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kantor Ombudsman RI, Kamis (2/5/2024).
Bahkan Najih menyampaikan, kemungkinan terjadinya lobi-lobi politik untuk memperoleh suara dengan menjanjikan posisi sebagai ASN. Sehingga dia meminta untuk seleksi CASN ini ditunda.
"Pak BKN mudah-mudahan bisa didiskusikan kedepan bagaimana seleksi CASN, seleksi ini di pending dulu supaya tidak dijadikan komoditas oleh para aktor-aktor politik misalnya menjanjikan 'nanti yang mendukung saya, saya akan jadikan ASN' ini kan sangat mungkin dalam kampanye dilakukan," tutur Najih.
https://money.kompas.com/read/2024/05/03/173000526/ombudsman-minta-seleksi-casn-diundur-setelah-pilkada-menpan-rb--tidak-mungkin