Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada masa transisi dari unit usaha syariah (UUS) menjadi bank umum syariah (BUS), UUS PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah memperkuat fondasi bisnis dengan sejumlah strategi.

Ini khususnya dalam menurunkan kredit bermasalah, meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), serta penyaluran kredit perumahan maupun kredit ke UMKM.

“Tahun 2023 merupakan tahun yang penting karena pada masa tersebut, BTN Syariah melakukan banyak inovasi," kata Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar dalam keterangan tertulis, Senin (27/5/2024).

Di antaranya, jelas Hirwandi, BTN Syariah merilis produk pembiayaan baru seperti pembiayan multimanfaat refinancing atas aset selain properti dengan mekanisme musyarakah atau syirkah dan Bai’i dan pembiayaan perumahan dengan cara penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat berdasarkan transaski sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan atau seperti KPR rent to own.

Fondasi tersebut, tambah Hirwandi, tidak hanya akan memperkuat bisnis BTN Syariah ke depan, tetapi juga mendukung pemerintah dalam membangun perekonomian syariah.

Bank Indonesia (BI) memprediksi perekonomian syariah nasional dapat tumbuh sebesar 4,7 sampai 5,5 persen pada tahun 2024. Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah diproyeksikan berada pada kisaran 10 sampai 12 persen.

“Pada masa transformasi BTN Syariah sedang mengembangkan program keuangan syariah yang mendukung program ekonomi syariah yang masuk dalam program utama, seperti memperluas dan memperbesar porsi pembiayaan di luar KPR, di antaranya UMKM, dan program pasar keuangan syariah seperti penerbitan sukuk Tapera perdana pada tahun 2023 lalu,” ujar Hirwandi.

BTN Syariah mencetak laba bersih Rp 164,1 miliar pada kuartal I 2024. Angka tersebut tumbuh 56,1 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 105,1 miliar.

Kenaikan laba bersih BTN Syariah ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang meningkat 20 persen menjadi Rp 39,1 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan dengan Rp 32,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, penghimpunan DPK BTN Syariah, yang mencapai 20,3 persen menjadi Rp 42,9 triliun.

BTN Syariah juga membukukan peningkatan aset sebesar 17,9 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 54,8 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 46,5 triliun.

Atas kinerjanya, BTN Syariah meraih penghargaan di ajang Euromoney Islamic Finance Award selama 2 tahun berturut-turut. Kali ini BTN mendapatkan apresiasi sebagai Indonesia Best Domestic Islamic Bank.

Euromoney menetapkan penilaian tertinggi pada BTN Syariah karena telah menunjukkan komitmennya selama tahun 2023 dalam mendukung perumahan berkelanjutan hingga meluncurkan inisiatif lingkungan dan tata kelola perusahaan.

“Penghargaan ini merupakan suatu pencapaian bagi BTN Syariah dalam proses transformasinya menjadi Bank Umum Syariah pada tahun 2025 mendatang,” jelas Hirwandi.

Pada keterangan resminya, Euromoney menilai BTN dan BTN Syariah memainkan peran penting dalam mendukung program perumahan nasional, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Sebagai distributor utama KPR bersubsidi pemerintah di Indonesia, BTN memperoleh lebih dari 70 persen alokasi pemerintah, sehingga menambah kuota sebesar 167.346 unit atau sekitar Rp 26 triliun pada 2023.

Selain itu, di era digitalisasi, BTN mampu beradaptasi dengan baik dengan menciptakan digital mortgage ecosystem yang komprehensif.

BTN juga mengalami pertumbuhan di seluruh saluran digitalnya, termasuk peningkatan pengguna aktif perbankan seluler sebesar 50 perden dari tahun ke tahun, pertumbuhan 56 persen dalam pengajuan KPR melalui situs BTN Properti, termasuk aplikasi pendukungnya dengan peningkatan sebesar 55 persen dalam layanan digital proyek perumahan yang terdaftar.

https://money.kompas.com/read/2024/05/27/083955426/transisi-jadi-bus-btn-syariah-perkuat-fondasi-bisnis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke