Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Please", Jangan Ganggu Orang Rimba

Kompas.com - 05/05/2008, 08:30 WIB

JAKARTA, SENIN - Pemerintah Kabupaten Sarolangun meminta dukungan Pemprov Jambi dan pemerintah pusat untuk memberdayakan suku anak dalam atau orang rimba (suku Kubu) yang hidup di Taman Nasional Bukit Dua Belas. "Dukungan itu sangat diharapkan karena kearifan orang rimba bersahabat dengan alam membuat alam bersahabat dengan mereka. Sebab itu, jangan ganggu dan biarkan mereka hidup di alam," kata Bupati Sarolangun Hasan Basri Agus di Sarolangun, Provinsi Jambi, Minggu (4/5).
    
Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD), seluas 60.500 hektar dan terletak di Kabupaten Sarolangun, Tebo, dan Batanghari, menjadi tempat habitat orang rimba sejak ratusan tahun lalu. Lebih kurang 5.000 jiwa orang rimba hidup mengembara di kawasan konservasi itu. Mereka menggantungkan hidup dari alam atau disebut orang rimba Halom (hutan) dan memberikan pengetahuan dari generasi ke generasi.
    
Namun, hutan TNBD sebagai sumber hidup mereka kian berkurang akibat dieksploitasi orang luar dengan pembalakan liar dan perluasan areal perkebunan sehingga mengikis harapan mereka. Karena itu TNBD harus diselamatkan dan dilestarikan.
    
Pemkab Sarolangun pada 2009 akan menganggarkan dana untuk mengembangkan kawasan wisata alam dengan membangun sarana lintas alam serta meningkatkan pendidikan orang rimba dengan membentuk  Seksi Pendidikan Orang Rimba di Dinas Pendidikan setempat.
    
Sementara pada tahun ini, akan dilakukan rehabilitasi kerusakan jalan sepanjang 30 km mulai dari Simpang Pauh hingga kawasan peyangga TNBD di Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam yang sumber dana APBD Pemprov Jambi senilai Rp3,2 miliar dan APBD Sarolangun Rp10 miliar.
    
TNBD yang memiliki keunikan cagar beosfer atas keberadaan Orang Rimba, juga menyimpan kekayaan flasma nuftah seperti flora dan fauna yang dilindungi. Berdasarkan penelitian LIPI, TNBD memiliki 137 jenis tumbuhan obat-obatan untuk berbagai penyakit.
    
Sementara itu, Kepala Balai TNBD Provinsi Jambi, Waldemar Hasiholan mengatakan, TNBD dikategorikan hutan sekunder tua, muda, vagetasi semak blukar, kebun karet dan ladang masyarakat. Kawasan itu menjadi perwakilan tipe ekosistem hutan tropis dataran rendah dan daerah tangkapan air Sungai Batanghari Provinsi Jambi.
    
Untuk pengamanan TNBD telah dibentuk lima tim regu pengamanan swakarsa sebanyak 20 orang gabungan Polhut, Orang Rimba, dan masyarakat sekitar. Program pemerintah itu menjadi tumpuan harapan Orang Rimba untuk menyelamatkan TNBD, seperti yang diungkapkan Tumenggung Tarib (Salah satu ketua kelompok Orang Rimba).
    
"Kami Orang Rimba tak punya masa depan, yang penting kami bisa makan. Agar kami bisa makan dan hidup jangan rusak hutan kami," kata Tarib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com