Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Kompas.com - 01/05/2024, 18:42 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan memastikan Microsoft tidak akan menyesal berinvestasi di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Luhut saat menghadiri "Microsoft Build: AI Day" di Jakarta Convention Center (JCC) pada Selasa (30/4/2024).

"Saya pikir jika anda (Microsoft) berinvestasi di Indonesia, anda tidak akan menyesal. Saya berjanji. Sebab, semua insentif yang bisa anda dapat di mana saja, bisa anda dapatkan di sini," kata Luhut dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkomarves, Rabu (1/5/2024).

Baca juga: Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Luhut mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Presiden Indonesia (Jokowi) terkait kerja sama ini.

Ia juga mengatakan, pemerintah Indonesia akan memberikan berbagai insentif bagi Microsoft seperti halnya India, Thailand, dan negara lainnya.

“Saya katakan di depan Presiden, kirim tim anda (Microsoft) untuk mengunjungi kami, dan kita bisa mendiskusikan detail tentang investasi anda di Indonesia, dan kami dengan senang hati untuk mengakomodasikannya, dengan berbagai insentif yang diterima Microsoft di India, Thailand, dan negar-negara lain,” ujarnya.

"Kami bisa berikan lebih baik dari yang lainnya. Jadi kami siap menerima tim kalian, kapan pun, minggu depan, atau kapan pun. Jadi ini Indonesia, dan kami sangat menerima baik Microsoft, dan kalian bisa gunakan peluang ini untuk berinvestasi di Indonesia,” ucap dia.

Untuk diketahui, Microsoft telah mengumumkan investasi sebesar 1,7 miliar dollar AS atau setara Rp 27,6 triliun untuk membangun infrastruktur komputasi awan (cloud) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Indonesia selama empat tahun.

Tidak hanya membangun infrastruktur teknologi, dengan dana investasi itu Microsoft juga akan memberikan keterampilan di bidang AI kepada 840.000 orang.

Komitmen investasi itu telah disampaikan CEO Microsoft Satya Nadella kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (30/4/2024) di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Investasi Microsoft tersebut jauh lebih besar daripada Apple, yang hanya menggelontorkan Rp 1,6 triliun untuk membangun empat sarana pendidikan yakni Apple Developer Academy di Indonesia.

Baca juga: Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Whats New
Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Whats New
Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
IHSG dan Rupiah Tancap Gas di Awal Perdagangan 22 Mei 2024

IHSG dan Rupiah Tancap Gas di Awal Perdagangan 22 Mei 2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 22 Mei 2024, Harga Bawang Putih Bonggol Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 22 Mei 2024, Harga Bawang Putih Bonggol Naik

Whats New
Ditopang Saham Nvidia, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Saham Nvidia, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com