JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) yakni Apple dan Microsoft berbondong-bondong menanamkan investasi di Indonesia.
Apple telah berkomitmen berinvestasi di RI senilai Rp 1,6 triliun dalam bentuk pembangunan Apple Developer Academy.
Sedangkan Microsoft akan berinvestasi sebesar Rp 27,54 triliun untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan (cloud).
Baca juga: Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami
Pengamat Telematika sekaligus Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi mengatakan, banyak perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia tidak serta merta menjadi kabar baik.
Sebab, dikhawatirkan para investor asing itu menanamkan modalnya hanya untuk menjadikan Indonesia sebagai target pasar.
Mengingat Indonesia memiliki penduduk sebanyak 278,69 juta jiwa. Kemudian pengguna ponsel di Indonesia lebih dari 350 juta jiwa dan pengguna internet mencapai 220 juta jiwa.
"Kita sebagai bangsa harus cerdas. Sebab, banyak klaim investasi di Indonesia khususnya sektor digital, ternyata hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, itu bukan investasi tapi jualan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/4/2024).
Baca juga: Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?
Dia mencontohkan, perusahaan penyedia layanan internet milik Elon Musk, Starlink, sebelumnya digembar-gemborkan akan berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) dengan membangun aringan internet.
Namun jika ditelusuri lebih lanjut, Starlink membangun jaringan internet untuk menjual layanannya di Indonesia karena masih banyak penduduk Indonesia yang belum terjangkau internet.
Kemudian, terkait Apple juga masih belum dapat dipastikan realisasi investasinya di Indonesia. Sebab, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku belum menerima permohonan investasi dari Apple.