Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Kompas.com - 29/04/2024, 20:55 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya, mengatakan, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin kripto di ASEAN. 

Hal itu dikemukakan Tirta dalam gelaran Crypto Investors Outlook (CIO) 2024 di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Tirta menyebutkan, transaksi kripto di Tanah Air mencapai Rp 859,4 triliun pada 2021. Pihaknya meyakini, volume transaksi kripto di Indonesia pada 2024 dapat menembus nilai tersebut.

“Transaksi tersebut dapat dicapai berkat dukungan serta animo masyarakat terhadap aset kripto yang meningkat sepanjang 2024,” ujar Tirta dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (29/4/2024).

Untuk diketahui, pertemuan CIO 2024 merupakan edisi kedua yang sebelumnya berhasil digelar pada 2023.

Mengusung tema bertajuk “AI - The Future of Crypto Analysis”, pertemuan tersebut didukung platform CoinMarket Score.

Selain Tirta, sejumlah pihak didapuk sebagai narasumber, yakni Head of Strategy Nanovest M Yusuf Musa, Brenda Andina, serta kreator konten sekaligus edukator Web3 Andreas Tobing. 

Pada kesempatan tersebut, Tirta menyinggung tentang adopsi aset kripto dan Web3 di Indonesia.

Pihaknya juga memaparkan informasi anyar mengenai ekosistem kripto di Indonesia yang berkembang signifikan, termasuk adanya 35 exchange kripto yang terdaftar di Bappebti. 

“Empat di antaranya secara resmi telah menjadi anggota bursa kripto di Indonesia,” kata Tirta.

Dalam diskusi tersebut, narasumber juga menyoroti perbedaan siklus harga Bitcoin pada 2021 dan 2024. Pada siklus-siklus sebelumnya, yakni sebelum tahun 2021, pasar kripto belum menjadi perhatian besar bagi perusahaan-perusahaan besar. Dok. CoinMarket Score Dalam diskusi tersebut, narasumber juga menyoroti perbedaan siklus harga Bitcoin pada 2021 dan 2024. Pada siklus-siklus sebelumnya, yakni sebelum tahun 2021, pasar kripto belum menjadi perhatian besar bagi perusahaan-perusahaan besar.

Siklus pasar kripto kini 

Per 20 April 2024, Bitcoin telah resmi melakukan halving keempat, yakni peristiwa di mana imbalan Bitcoin kepada penambang berkurang setengahnya dari 6,25 menjadi 3,125. 

Berbeda dari 2020 saat halving ketiga terjadi, pada halving keempat Bitcoin telah diadopsi oleh institusi besar. 

Brenda mengatakan, harga Bitcoin saat ini dipengaruhi oleh institusi besar. 

“Sejak Bitcoin mencetak harga tertinggi di atas 70.000 dollar AS dan koreksi hingga saat ini, kita melihat outflow BTC yang besar dari ETF Grayscale,” terangnya. 

Brenda optimistis, ke depannya akan lebih banyak produk-produk baru dari institusi besar yang akan mendukung adopsi Bitcoin. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com