Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Kompas.com - 30/04/2024, 16:05 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) yakni Apple dan Microsoft berbondong-bondong menanamkan investasi di Indonesia.

Apple telah berkomitmen berinvestasi di RI senilai Rp 1,6 triliun dalam bentuk pembangunan Apple Developer Academy.

Sedangkan Microsoft akan berinvestasi sebesar Rp 27,54 triliun untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan (cloud).

Baca juga: Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Perbandingan nilai investasi Apple di Indonesia dan Vietnam. CEO Apple Tim Cook memberikan keterangan pers didampingi Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menkominfo Budi Arie Setiadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta usai bertamu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/4/2024).KOMPAS.com/Dian Erika Perbandingan nilai investasi Apple di Indonesia dan Vietnam. CEO Apple Tim Cook memberikan keterangan pers didampingi Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menkominfo Budi Arie Setiadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta usai bertamu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Pengamat Telematika sekaligus Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi mengatakan, banyak perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia tidak serta merta menjadi kabar baik.

Sebab, dikhawatirkan para investor asing itu menanamkan modalnya hanya untuk menjadikan Indonesia sebagai target pasar.

Mengingat Indonesia memiliki penduduk sebanyak 278,69 juta jiwa. Kemudian pengguna ponsel di Indonesia lebih dari 350 juta jiwa dan pengguna internet mencapai 220 juta jiwa.

"Kita sebagai bangsa harus cerdas. Sebab, banyak klaim investasi di Indonesia khususnya sektor digital, ternyata hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, itu bukan investasi tapi jualan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

Baca juga: Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Dia mencontohkan, perusahaan penyedia layanan internet milik Elon Musk, Starlink, sebelumnya digembar-gemborkan akan berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) dengan membangun aringan internet.

Namun jika ditelusuri lebih lanjut, Starlink membangun jaringan internet untuk menjual layanannya di Indonesia karena masih banyak penduduk Indonesia yang belum terjangkau internet.

Kemudian, terkait Apple juga masih belum dapat dipastikan realisasi investasinya di Indonesia. Sebab, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku belum menerima permohonan investasi dari Apple.

Starlink pamerkan teknologinya di ajang Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2024 di Spanyol.KOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Starlink pamerkan teknologinya di ajang Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2024 di Spanyol.
"Atau misal, hanya memberikan kursus kemudian seolah nilainya triliunan, ini kan hanya di audit benar tidak angka itu?" ucapnya.

Baca juga: Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan Tax Holiday

Kendati demikian, investor asing tetap perlu disambut dengan baik selama investor tersebut berkomitmen penuh dengan investasinya dan bersedia mengikuti aturan yang ada di Indonesia.

Tentunya investasi asing yang masuk juga harus diiringi dengan pembukaan lapangan kerja baru dan melaksanakan alih teknologi.

"Jangan sampai sekali lagi kita hanya pasar, dan seolah investasi tapi hanya memindahkan lokasi data center di mana kemudian tenaga kerjanya diambil dari luar Indonesia," ungkapnya.

"Kita harap investasi yang masuk membawa value dan berdampak bagi perkembangan dunia digital Indonesia dan ekonominya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com