Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamka Yamdhu: Bukan Niat Saya Menyeret Teman-Teman

Kompas.com - 03/08/2008, 17:59 WIB

JAKARTA, MINGGU - Anggota DPR RI yang menjadi terdakwa dalam kasus aliran dana Bank Indonesia (BI), Hamka Yamdhu, mengaku tidak punya keinginan menyeret rekan-rekannya di DPR sebagai tersangka atau terpidana dengan mengumumkan 52 nama anggota dewan yang disebutnya ikut menerima dana BI.

Tujuan Hamka Yamdhu membeberkan 52 nama tersebut dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor, Senin (28/7), adalah agar yang bersangkutan mengembalikan dana tersebut kepada negara.

Hal itu disampaikan Hamka Yamdhu kepada Yahya Rasyid, salah satu anggota tim advokasi Relawan Pembela Hamka Yamdhu (Relandu) pada Sabtu (2/7) malam. "Sesuai dengan pembicaraan saya dengan pak Hamka tadi malam, dia sampaikan tolong jangan ciptakan polemik. Pak Hamka mengatakan, 'bukan niat saya menyeret teman-teman lain, cukup saya lha yang jadi korbannya'," ujar Yahya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (3/8).

Dikatakan Rasyid, pengakuan Hamka Yamdhu di persidangan Tipikor itu adalah untuk mengetuk kesadaran 52 nama anggota dewan yang ia sebut ikut menerima uang dana aliran BI tersebut agar mengembalikan dana yang mereka terima itu ke negara.

"Harapan Pak Hamka tidak perlu rekan yang lain ditarik sebagai tersangka atau terpidana. Cukup mempunyai kesadaran, mendukung Pak Hamka secara moril mempertanggungjawabkan uang yang telah dibagikan dengan cara mengembalikan dana yang diterima kepada negara," sambung Yahya.

Berdasarkan pembicaraan dengan Hamka, Yahya Rasyid juga menyebut bahwa dalam kasus tersebut, Hamka Yamdhu sejatinya hanya dijadikan sebagai saksi pada saat penerimaan uang dari BI ke Anthony Zeidra Abidin. Kemudian, Hamka disuruh membagikan uang tersebut ke anggota dewan yang lainnya.

"Saya ini sifatnya hanya terjebak dalam situasi pada saat itu, diminta sebagai saksi untuk penyerahan uang itu dari Anthony dan disuruh membagikan uang itu kepada DPR," kata Hamka yang ditirukan Yahya.

Saat menjadi saksi itu, Hamka Yamdhu disebut Yahya juga sempat menanyakan uang tersebut sumbernya dari mana. Kemudian dijawab bahwa dana tersebut sangat aman dan halal. "Dia tidak jawab siapa yang bicara saat itu. Tapi kalo dipikir secara logika pasti orang BI dan AZA (Anthony Zeidra Abidin) yang ada di situ," jelas Rasyid. (PersdaNetwork/Had)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com