JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menanggapi data yang menunjukkan, sekitar 9,9 juta generasi muda usia 15 sampai 24 tahun di Indonesia tidak bekerja dan tidak sedang sekolah (not in employment, education, and training/NEET).
Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Airlangga bilang, pemerintah akan mencari solusi terkait dengan permasalahan itu.
"Ya tentu kita carikan solusi," ujar dia, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/5/2024).
Baca juga: 9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah
Namun demikian, Airlangga tidak mengelaborasi solusi yang disiapkan pemerintah untuk mengatasi permasalahan terkait produktivitas itu.
"Ya nanti kita carikan solusi," katanya, singkat.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, untuk mengatasi permasalahan terkait pengangguran, pemerintah tengah berupaya untuk membuka lapangan kerja yang lebih besar.
"Pemerintah telah mematakan ke depan kebutuhan pembukaan lapangan kerja memang cukup tinggi," katanya.
Baca juga: Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja lewat sejumlah program, salah satunya ialah program Kartu Prakerja.
Oleh karenanya, Susiwjono memastikan, program tersebut akan dilanjutkan di pemerintahan selanjutnya, dengan mempertimbangkan sejumlah pembaruan, salah satunya penerimaan peserta untuk mahasiswa.
Namun, terkait dengan data yang menunjukan 9,9 juta generasi muda tergolong "Gen Z" tidak bekerja dan tidak sedang sekolah, Susiwijono menyebutkan, pemerintah akan mendalami lebih lanjut, untuk mencari solusi komprehensif.