JAKARTA, RABU - Rupiah Rabu (13/8) pagi naik ke posisi Rp 9.163 per dollar AS. Pelaku pasar masih membeli rupiah, karena sentimen positif masih mendukung pergerakan mata uang Garuda.
Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, mengatakan, kenaikan rupiah terhadap dollar AS itu, terutama disebabkan pelaku pasar masih memburu rupiah. "Nilai tukar rupiah masih berpeluang untuk menguat etelah mengalami koreksi harga yang cukup tajam," katanya.
Rupiah sebelumnya sempat menguat mencapai angka di bawah Rp 9.100 per dollar, namun dengan penurunan harga minyak mentah dunia yang terus terjadi hingga berkisar 113,15 dollar AS, pelaku lebih cenderung membeli dollar AS.
"Namun dengan akan masuknya dana parkir pengusaha Indonesia ke pasar domestik dan meningkatnya investasi asing di instrumen Bank Indonesia (BI) memicu pelaku lokal kembali membeli rupiah," tuturnya.
Posisi rupiah, menurut dia saat ini sangat stabil, apalagi BI menginginkan mata uang Indonesia berada di bawah angka Rp 9.200 per dollar AS. Ia mengatakan rupiah pada level tersebut menunjukkan kepercayaan investor asing masih tetap tinggi, ekonomi Indonesia tetap tumbuh meski agak melambat pada kuartal kedua tahun ini. "Pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan hanya mencapai 6 persen dari sebelumnya 6,3 persen," katanya.
Rupiah, pada sore nanti masih berpeluang untuk naik lagi, meski pelaku mulai memperhatikan lagi dollar AS, akibat penurunan harga minyak mentah dunia. "Pasar mulai cenderung melirik mata uang asing, namun agak tertahan dengan masuknya investasi asing terutama dari kawasan Timur Tengah dan Australia," ucapnya.