Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Didukung

Kompas.com - 13/08/2008, 10:37 WIB

JAKARTA, RABU - Rupiah Rabu (13/8) pagi naik ke posisi Rp 9.163 per dollar AS. Pelaku pasar masih membeli rupiah, karena sentimen positif masih mendukung pergerakan mata uang Garuda.
    
Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, mengatakan, kenaikan rupiah terhadap dollar AS itu, terutama disebabkan pelaku pasar masih memburu rupiah. "Nilai tukar rupiah masih berpeluang untuk menguat etelah mengalami koreksi harga yang cukup tajam," katanya.
    
Rupiah sebelumnya sempat menguat mencapai angka di bawah Rp 9.100 per dollar, namun dengan penurunan harga minyak mentah dunia yang terus terjadi hingga berkisar 113,15 dollar AS, pelaku lebih cenderung membeli dollar AS.

"Namun dengan akan masuknya dana parkir pengusaha Indonesia ke pasar domestik dan meningkatnya investasi asing di instrumen Bank Indonesia (BI) memicu pelaku lokal kembali membeli rupiah," tuturnya.

Posisi rupiah, menurut dia saat ini sangat stabil, apalagi BI menginginkan mata uang Indonesia berada di bawah angka Rp 9.200 per dollar AS. Ia mengatakan rupiah pada level tersebut menunjukkan kepercayaan investor asing masih tetap tinggi, ekonomi Indonesia tetap tumbuh meski agak melambat pada kuartal kedua tahun ini. "Pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan hanya mencapai 6 persen dari sebelumnya 6,3 persen," katanya.
    
Rupiah, pada sore nanti masih berpeluang untuk naik lagi, meski pelaku mulai memperhatikan lagi dollar AS, akibat penurunan harga minyak mentah dunia. "Pasar mulai cenderung melirik mata uang asing, namun agak tertahan dengan masuknya investasi asing terutama dari kawasan Timur Tengah dan Australia," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com