Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Memilih Rumah, Jangan Abaikan Faktor Lokasi (1)

Kompas.com - 04/11/2008, 16:20 WIB

Membeli rumah memang selalu harus dengan beberapa pertimbangan. Salah satu yang cukup penting adalah pertimbangan lokasi.

 

Setiap orang tentunya menginginkan rumah sebagai tempat tinggal untuk menetap hingga usia tua. Agar rumah dapat digunakan terus menerus dan dapat memberikan kenyamanan, maka dalam mencari rumah harus benar-benar teliti dan seksama.

 

Teliti dalam mencari rumah tidak berarti hanya memperhatikan segi fisik rumah seperti menentukan spesifikasinya. Namun, teliti juga berarti mempertimbangkan segi non fisik, misalnya saja menyesuaikan anggaran dengan rumah yang diinginkan.

 

Setelah merencanakan serta menyediakan anggaran dan menentukan tipe rumah, tahap berikutnya adalah menentukan lokasi rumah. Ini merupakan tahap penting yang termasuk dalam pertimbangan non fisik ketika akan membeli rumah. Lokasi yang tepat mampu memberikan kenyamanan selama Anda menghuni rumah dan mempermudah Anda ketika akan menjual rumah tersebut nantinya.

 

Dekat Tol Lebih Bernilai

Oleh pengembang, biasanya pertimbangan lokasi rumah digunakan sebagai “senjata” untuk memasarkan sebuah rumah. Hal ini dapat dilihat pada brosur penawaran yang dibagikan oleh pengembang saat menjual rumah barunya. Di setiap brosur, para pengembang pasti tidak lupa menulis kata-kata yang bernada optimis bahwa rumah yang ditawarkan dekat dengan berbagai fasilitas, seperti “Lokasi mudah dicapai. Hanya 5 menit dari gerbang tol”. Walaupun tatanan kalimatnya tidak sama, hampir semua pengembang menulis kalimat yang intinya menawarkan rumah dengan iming-iming lokasi yang mudah dijangkau.

 

Lokasi rumah, khususnya perumahan baru, biasanya terletak jauh dari pusat kota. Sebagai contoh, rumah-rumah baru di sekitar Jabodetabek, umumnya berada jauh dari sentral kota seperti Jakarta. Akan tetapi jarak yang jauh ini dipermudah dengan akses penghubung yang cepat dan praktis seperti jalan tol, sehingga dapat memudahkan warganya untuk menuju lokasi tersebut. Karena itu perumahan yang lokasinya berada dekat dengan jalan tol memiliki daya tarik lebih besar bagi konsumen, karena berarti perumahan tersebut lebih mudah dijangkau.(Jaka Eko Cahyono-wartawan dan penulis buku/http://www.tabloidrumah.com)

 

Jangan Jauh dari Tempat Kerja

Lokasi rumah memiliki nilai tersendiri bagi konsumen, baik untuk dihuni sendiri, disewakan, atau untuk investasi. Karena itu pembeli harus mempertimbangkan lokasi dengan seksama sebelum memutuskan untuk membeli rumah. Pasalnya kemungkinan besar pembeli akan menggunakan rumah tersebut dalam jangka waktu lama. Ini berbeda dengan penyewa yang umumnya bersifat sementara dan bisa pindah sewaktu-waktu. Untuk itu, lokasi ini harus dilihat apakah mudah dicapai atau tidak.

 

Selain itu, lokasi rumah jangan sampai terlalu jauh dari tempat kerja Anda. Bisa dibayangkan apabila jarak rumah Anda jauh, berapa lama waktu yang Anda butuhkan setiap harinya untuk pergi-pulang dari rumah menuju tempat kerja Anda? Jarak yang jauh juga akan menambah pos pengeluaran keuangan Anda untuk konsumsi bahan bakar jika mengendari kendaraan pribadi.

 

Bagi penyewa rumah, lokasi berkaitan dengan fungsi sumber kenyamanan. Ini dapat menggambarkan mengapa banyak orang memilih menyewa apartemen di tengah kota, meski secara finansial ia mampu membeli rumah tetapi di pinggir kota. Bahkan banyak orang memilih menyewa rumah di kota dan menyewakan rumahnya sendiri yang ada di wilayah lain.

Jika Anda membeli rumah untuk berinvestasi, pertimbangan lokasi tidak kalah pentingnya. Pemilihan lokasi dapat menentukan hasil keuntungan yang bisa dicapai. Sebagai contoh kasus, di beberapa lokasi, kenaikan harga tanah dan rumah di suatu wilayah lebih tinggi daripada di wilayah lain. Tentu saja ada faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga selain lokasi yang menguntungkan, seperti kondisi ekonomi secara umum dan laju pertambahan penduduk.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com