Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Rotan Masuki "Sunset Industry"

Kompas.com - 05/01/2009, 11:53 WIB

BANDUNG, SENIN — Industri mebel dan kerajinan rotan di Indonesia sedang memasuki tahap sunset industry karena pasokan bahan baku tak terjamin. Terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12 Tahun 2005 tentang Ketentuan Ekspor Rotan membuat bahan baku sulit diperoleh.

Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Abdul Sobur di Bandung, Senin (5/1), bahan baku yang di butuhkan industri lokal malah dikirimkan ke luar negeri. Perkembangan industri rotan Indonesia mencapai puncaknya tahun 1988 atau dua tahun setelah pemerintah menetapkan larangan ekspor produk mentah.

Sebelum ekspor dibuka lagi tahun 2005, terdapat 426 perusahaan produk rotan di Cirebon. Sebanyak 144 perusahaan kini telah tutup. Menurut Sobur, sebanyak 127 perusahaan yang masih beroperasi hanya mampu mengekspor satu kontainer kerajinan rotan per bulan, 113 perusahaan sebanyak delapan kontainer, 20 perusahaan maksimal 15 kontainer, dan 11 perusahaan 15-25 kontainer.

Hanya 11 perusahaan yang sanggup mengekspor lebih dari 25 kontainer per bulan. Padahal, sebelum kebijakan ekspor rotan mentah dikeluarkan, rata-rata perusahaan mebel dan kerajinan di Cirebon mampu mengekspor 75-150 kontainer per bulan.

Kelangkaan bahan baku telah menghapus Transan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dari peta sentra industri mebel dan kerajinan rotan nasional. Kondisi itu juga menyebabkan pengusaha industri rotan kesulitan seperti di Kabupaten Jepara (Jawa Tengah ), Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan (Lampung), Kelurahan Tiga Ilir (Palembang), dan sentra-sentra di Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com