Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyumas Siapkan Lima Unit Pengolahan Pupuk Organik

Kompas.com - 18/03/2009, 21:34 WIB

 

BANYUMAS, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Banyumas saat ini sedang menyiapkan lima unit pengolahan pupuk organik di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Kebasen, Jatilawang, Ajibarang, Kemranjen, dan Sumpiuh. Salah satunya sudah mulai dioperasikan, yaitu di Desa Adisana, Kecamatan Kebasen.

Pengolahan pupuk organik tersebut dikelola oleh petani setempat dengan mendayagunakan bahan baku yang ada di sekitar lingkungan, seperti jerami, kotoran ternak, maupun sampah kebun.

Bupati Banyumas Mardjoko, Rabu (18/3), mengatakan, bantuan dari setiap unit pengolahan pupuk organik bernilai Rp 40 juta. Sebagai proyek percontohan, khusus unit pengolahan pupuk organik untuk Desa Adisana diberikan bantuan tambahan berupa dana pendirian rumah pupuk sebesar Rp 60 juta.

Bupati mengatakan, proyek percontohan rumah pupuk organik di Desa Adisana itu bisa menjadi model bagi empat kecamatan lainnya penerima bantuan tersebut. Selain itu, dia mengharapkan, agar kecamatan lainnya yang belum menerima bantuan pengolahan pupuk organik tersebut bisa mulai mencoba secara swadaya.

Dengan mengolah pupuk organik secara mandiri, lanjutnya, seluruh sampah pertanian dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali sebagai pupuk. Karenanya, dia mengimbau agar petani tak lagi membakar jerami padi atau pun membuang sampah daun dari kebun. Hal itu karena bahan baku utama pupuk organik adalah kedua sampah pertanian tersebut dan juga kotoran ternak.

"Utamanya jerami, sebaiknya petani tidak membakarnya. Karena selama ini sudah menjadi kebiasaan di kalangan petani membakar jerami setelah melalui panen," katanya.

Menurut ketua kelompok tani Desa Adisana, Suwito, sebetulnya kapasitas produksi dari satu unit pengolahan pupuk organik bisa mencapai satu ton per hari. Namun karena baru sebagian kecil petani yang memanfaatkannya, sehingga produksinya belum bisa maksimal.

Sekarang ini, lanjutnya, baru ada 102 petani yang aktif bekerja memproduksi pupuk organik dengan menggunakan fasilitas bantuan pemerintah tersebut. Karena itu pula, setiap hari produksinya baru berkisar 100 kilogram per hari.

"Kami pun berusaha agar petani lainnya dapat tertarik untuk ikut memproduksi pupuk organik ini," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com