Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Usulkan Jalan Tengah Keluar dari Krisis

Kompas.com - 02/04/2009, 01:37 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Indonesia mengusulkan jalan tengah antara perbaikan regulasi sistem keuangan dan pengucuran stimulus fiskal sebagai jalan keluar dari krisis keuangan global.
   
Sikap Indonesia itu, menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika memberikan keterangan pers di Hotel JW Marriott, London, Rabu (1/4), untuk menengahi perdebatan yang mengemuka antara Uni Eropa dan Amerika Serikat pada pertemuan G-20 di London. "Indonesia berpendapat dalam hal ini kita harus menunjukkan unity kita, bahwa tidak perlu dipertentangkan, bahwa kita bisa mencari jalan tengahnya antara regulasi versus stimulus tadi," tutur presiden.
   
Posisi Indonesia itu akan disampaikan oleh Presiden Yudhoyono pada
beberapa sesi pertemuan G-20 yang akan dimulai dengan jamuan makan malam di Downing Street 10 pada Rabu malam, dan acara makan pagi serta sesi utama pada Kamis 2 April 2009.
   
Menurut presiden, Indonesia berpendapat regulasi dan paket stimulus diperlukan untuk memulihkan kembali perekonomian dan memulihkan kembali permintaan pasar.     Namun, lanjut dia, jika regulasi tidak ditata kembali, ekonomi dunia akan menemui masalah di masa datang. "Kalau regulasi tidak ditata kembali, tidak akan bertahan lama. Suatu saat akan ketemu lagi failure (kegagalan) di bidang perbankan sehingga bisa memunculkan masalah-masalah baru," tutur presiden.
   
Kepala negara berharap KTT G-20 di London dapat membangun konsensus  untuk keluar dari kondisi krisis. "Akan buruk sekali kalau kami, leaders, tidak bersepakat. Apalagi terjadi benturan yang keras, itu bisa kirimkan sinyal keliru. Dikira kita tidak bersepakat untuk melakukan global action atau coordinated action, padahal hanya perbedaan cara pandang dan prioritas," tuturnya.
   
Dalam intervensi yang akan disampaikan pada pertemuan G-20, Presiden Yudhoyono juga akan menyatakan pandangan Indonesia bahwa dalam jangka pendek selama dua tahun ke depan upaya mengatasi krisis keuangan global seperti paket stimulus dan kebijakan moneter yang menjamin pergerakan ekonomi harus sungguh-sungguh dilakukan. "Indonesia menggarisbawahi perlunya ada coordinated action dalam
melakukan counter cyclical mengatasi krisis ini," ujar presiden.   
   
Dalam forum G-20, Indonesia juga akan menyampaikan dukungannya terhadap reformasi dan penambahan dana lembaga keuangan internasional.
   
G-20, menurut presiden, bahkan telah menampung ide Indonesia yang
dilontarkan pada KTT G-20 di Washington pada November 2008 tentang
pembentukan global expenditure support fund. "Prinsipnya proposal kita diterima, diwadahi. Tetapi, di G-20 ini pembicaraannya makin maju sehingga sudah masuk ke wilayah teknis dan kita berharap tetap menjadi suatu konsensus bersama tentang pentingnya support fund (dukungan dana) untuk negara-negara yang memerlukan," tuturnya.
   
Indonesia, menurut presiden, berharap dana pendukung itu bisa menjadi salah satu pilar mengatasi krisis keuangan global terutama untuk negara-negara berkembang yang tidak memiliki banyak modal.  
   
Pertemuan G-20 yang dihadiri oleh kepala negara/pemerintahan Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, dan Uni Eropa telah dimulai pada pukul 17.50 waktu setempat atau pukul 23.50 WIB dengan resepsi oleh Ratu Elizabeth II di Buckingham Palace.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com