Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal 3 Bandara Tidak Nyaman

Kompas.com - 16/04/2009, 08:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengoperasian Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang untuk jalur penerbangan domestik terhitung Rabu (15/4) mengundang banyak keluhan. Para pengguna jasa bandara khususnya pesawat Air Asia dan Mandala, yang sudah beroperasi di terminal ini, menilai pengoperasian terminal ini terlalu dipaksakan.

Hal itu tampak antara lain dari tidak adanya kursi di ruang keberangkatan. Akibatnya, para calon penumpang mau tak mau dipaksa berdiri atau duduk di lantai menunggu jadwal keberangkatan pesawat.

”Lumayan pegel lah mesti menunggu sambil berdiri begini. Udah gitu, mau buang air kecil aja ribet. Jalannya jauh, nggak boleh bawa barang, dan harus melalui pintu penjagaan segala. Terminal ini benar-benar nggak nyaman, terkesan kalau pengoperasiannya dipaksakan,” kata Maya, calon penumpang pesawat Air Asia tujuan Padang, Sumatera Barat.

Calon penumpang lainnya mengatakan, kondisi Terminal 3 lebih panas dibanding Terminal 1. ”Di sini gersang. Nggak ada pepohonan, jadinya panas banget,” tutur seorang penumpang yang tak mau disebut identitasnya.

Sementara itu Inan, calon penumpang lainnya, mengeluhkan sosialisasi yang kurang dari pihak bandara terkait pengoperasian Terminal 3 tersebut. Warga Tebet, Jakarta Selatan yang akan terbang ke Medan ini sempat nombok Rp 50.000 untuk membayar taksi karena tidak ada informasi di terminal lama.

”Begitu barang turun, ada yang bilang kalau pindah ke Terminal 3. Beruntung, sopir taksi itu belum meninggalkan kami,” kata Inan yang akhirnya harus membayar ongkos taksi sebesar Rp 130.000.

Bagi Erwin, sopir taksi yang mangkal di bandara, Terminal 3 ini belum bisa memberikan kenyamanan bagi pengguna taksi. ”Selain jarak naik-turun taksi dengan pintu masuk keberangkatan sangat jauh, juga belum dilengkapi dengan gangway yang bisa melindungi penumpang dari panas dan hujan," tuturnya.

Kepala Humas PT Angkasa Pura II Trisno Heryadi mengatakan, Terminal 3 ini dibuat untuk mengurangi kepadatan pergerakan penumpang di Terminal 1. Untuk sementara baru Air Asia dan Mandala Airlines yang menggunakan terminal tersebut. Berdasarkan data, pergerakan penumpang di Terminal 1 mencapai 9 juta orang per tahun.

”Terkait dengan beberapa fasilitas umum yang masih kurang, kami mohon maaf. Kekurangan itu pasti ada. Justru masukan ini yang menjadi kekuatan kami untuk melakukan perbaikan,” kata Trisno.

Pantauan Warta Kota, konstruksi atap bangunan utama menengadah, seperti pesawat take off, sehingga sorotan sinar matahari terasa menyengat. Jika hujan, semburan air itu juga bisa masuk ke area antrean di pintu keberangkatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com