Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Serahkan Aset Non-Inti ke PPA

Kompas.com - 21/04/2009, 15:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero) menyerahkan lima anak perusahaan non-inti dan 11 aset properti untuk dikelola PT Perusahaan Pengelola Asset (Persero) (PPA).

Penandatanganan kerja sama pengelolaan aset Pertamina itu dilakukan antara Dirut Pertamina Karen Agustiawan dan Dirut PPA Boyke Mukizat, disaksikan Menneg BUMN Sofyan Djalil, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/4).
    
Sejumlah lima aset yang diserahkan pengelolaanya yaitu PT Pelita Air Service dengan kepemilikan saham Pertamina sebesar 99,9 persen, PT Patra Jasa (99,98), PT Patra Dok Dumai (99,97), PT Usayana (95) dan PT Seamles Pipe Indonesia Jaya (13,5 persen).

Adapun 11 aset properti tersebar antara lain di kawasan Kemang, Juanda, Jakarta Pusat; Kemanggisan, Jakarta Barat; Cengkareng, Jakarta; Jalan Peternakan Cengkareng, Jakarta Barat; Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat; dan Lapangan Terbang Pondok Cabe.

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, kerja sama ini akan mempercepat tranformasi Pertamina untuk menjadikan perusahaan minyak kelas dunia yang fokus pada bidang minyak, gas, dan bahan bakar nabati.

Corporate Secretary PPA Renny O Rorong mengatakan, pengelolaan aset Pertamina tersebut dilakukan berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan benar (good corporate governance), dengan ruang lingkup pemeliharaan aset saham, pemantauan dan pengelolaan kinerja usaha, hingga penjualan aset saham.

"Pengelolaan dilakukan selama satu tahun sejak tanda tangan kesepakatan kerja sama, setelah itu akan dilakukan evaluasi menyeluruh," kata Renny.

Meski begitu, ia tidak merinci nilai aset saham dan properti yang akan dialihkan pengelolaannya itu. "Tidak bisa kami ungkapkan karena baru diserahkan dan masih dihitung," kata Renny.

Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Toharso menjelaskan, untuk saat ini hanya lima perusahaan yang pengelolaannya dialihkan ke PPA. "Pertamina memiliki 19 anak perusahaan. Perusahaan lainnya masih dikaji," ujarnya.

Ia menjelaskan, aset yang pengelolaannya dialihkan ke PPA merupakan anak perusahaan yang memiliki nilai tinggi.
    
Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan, pengalihan aset Pertamina terutama non-inti ini merupakan langkah maju bagi PPA. "Dengan pengalihan itu, Pertamina diharapkan bisa fokus pada usaha inti, dan menciptakan anak perusahaan yang bernilai tinggi dan berdaya guna," kata Sofyan.

Menurutnya, Pertamina merupakan salah satu BUMN yang memiliki aset paling banyak. "Dengan PPA ini diharapkan Pertamina menjadi 'oil and gas company' yang fokus pada bisnis terkait," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com